MAKASSAR, NARASIBARU.com – Program Sembako Murah merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi masalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak atau yang lebih dikenal dengan istilah Stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM), Andi ZA Dulung saat berkunjung ke Kota Makassar, dalam rangka mensosialisasikan dan melaunching penyaluran program sembako terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Program sembako murah merupakan salah satu program bantuan pemerintah agar dapat meningkatkan tarif hidup keluarga tidak mampu dan upaya mengurangi permasalahan stunting,” katanya.
Ia menjelaskan, program sembako murah sebetulnya ada kaitannya dengan program mengurangi permasalahan terhadap sunting.
Sebab, melalui program ini keluarga kurang mampu bisa memilih dan membeli bahan makanan sesuai kebutuhan dengan memperhatikan gizi makan tersebut.
“Pemerintah terus menerus memikirkan bagaimana memperbaiki keadaan masyarakat. Apalagi dengan program Sembako murah dimana ada kaitannya dengan program sebelumnya. Ada program atas pencegahan sunting dengan macam-macam pilihan kombinasi gizi yang disalurkan,” jelasnya.
Menurutnya, program sembako murah merupakan transformasi dari bantuan pangan non tunai (BPNT).
Sebelumnya, KPM mendapatkan nilai bantuan Rp110 ribu per KPM untuk membelanjakan beras dan telur. Kini dengan nilai bantuan Rp150 ribu, para KPM bisa membelanjakan uang tersebut untuk beras, telur, ikan, daging, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Namun demikian, Andi ZA Dulung tetap menghimbau agar masyarakat tidak membelanjakan bantuan tersebut untuk keperluan yang dilarang, seperti rokok.
“Jika imbauan tersebut dilanggar maka sanksipun akan diberikan kepada e-Warong yang menjualnya,” tegasnya. (Amir)