SURABAYA, NARASIBARU.com – Seluruh umat Muslim di dunia merayakan hari raya Idul Fitri, pada Minggu, (24/5) kemarin. Namun, kali ini kondisinya berbeda dengan Idul Fitri sebelumnya, kerena ada yang dikaruniai berkah bisa berkumpul dengan keluarga dan ada juga yang harus bersabar.
Seperti misalnya yang diraakan gelandang Persebaya Surabaya, Makan Konate, yang harus menunda pertemuannya dengan keluarga, karena tertahan di apartemen tempat pemain Persebaya menginap akibat pandemi Covid-19.
Pemain asal Mali tersebut mengatakan bahwa dirinya hanya bisa melakukan video call dengan keluarganya. “Persiapan lebaran ini saya stay di apartemen aja, telepon sama keluarga dan video call sama istri,” ujar Konate, dilansir dari laman resmi Persebaya, Senin (25/5).
Pemilik nomor punggung 10 tersebut menceritakan bahwa tradisi Idul Fitri di Indonesia dengan di Mali memiliki perbedaan. Menurutnya lebaran di Mali bersifat lebih internal di masing-masing keluarga.
“Lebaran di Mali beda dengan di Indonesia karena di Mali Idul Adha itu lebih celebrate, di Mali kalau Idul Fitri habis dari sholat semua keluarga kumpul di rumah salaman keluarga dekat dari yang jauh semua makan-makan bersama juga,” ungkapnya.
Ada tradisi yang dirindukan oleh Konate dari lebaran di Mali. Salah satunya makanan khas Mali. Jika biasanya Konaten memasak sendiri makanan untuk berbuka dan sahur, khusus menu lebaran dirinya mengaku tidak bisa membuatnya.
“Makan lebaran saya makan nasi sama sup ayam karena di Mali ada banyak rumah di hari Idul Fitri, tapi di sini saya tidak bisa bikinnya,” kata Konate.
Harapan pemain 28 tahun di Idul Fitri ini tetap sama seperti bulan Ramadhan. Konate berharap agar wabah Corona segera berakhir dan bisa kembali merumput.
“Tradisi lebaran tidak bisa celebrate karena corona virus tapi disyukuri saja dan bikin seperti yang tahun lalu saja, semoga Corona segera pergi,” pungkasnya.
(Sumber: persebaya.id)