Selasa, Januari 26, 2021
Terdepan Menarasikan Peristiwa
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • VideoNew
No Result
View All Result
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • VideoNew
No Result
View All Result
Home Sains

PUTANIK PLUS, Jenis Pupuk Multifungsi Buatan Alumni Teknologi Pertanian UNM

Narasibaru Narasibaru
Minggu, 23 Agustus 2020
Kategori Sains
1 0
0
508
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Narasibaru.com – Salah satu cara membantu pertumbuhan tanaman adalah dengan menggunakan pupuk. Selain penggunaannya yang cukup mudah, ada beberapa jenis pupuk yang bisa diolah sendiri, misalnya kompos.

Sayangnya, meski bisa membantu meningkatkan produksi tanaman, pupuk ternyata memiliki efek samping. Apalagi, jika yang digunakan adalah pupuk kimia. Namun jangan salah, pupuk organik pun memiliki kekurangan.

Dilansir dari laman distan.sukabumikota.go.id, biasanya pupuk organik—terutama pupuk kandang—masih mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian tersebut berasal dari makanan ternak yang tidak tercerna dengan baik.

Selain itu, kandungan unsur hara dalam pupuk organik masih sulit diprediksi, serta respon tanaman yang cukup lambat. Sedangkan pada pupuk kimia, penggunaan jangka panjangnya justru bisa saja merusak kondisi tanah tempat tumbuh tanaman itu sendiri.

BACAJUGA

Bantaeng Terapkan Teknologi Peternakan Sistem IB yang Bisa Tetapkan Jenis Kelamin Sapi

Keren, Farmasi Unhas Hasilkan Produk Inovasi dari Bunga Rosella

Ada lagi hal lain yang membuat petani tak bisa leluasa menggunakan pupuk, yakni kelangkaan. Kondisi ini tentu saja meresahkan para petani. Selama ini, mereka cukup bergantung dengan penggunaan pupuk untuk tanaman mereka.

Melihat situasi tersebut, Aswar, seorang pemuda alumni Teknologi Pertanian UNM, tergerak untuk memecahkan masalah di sektor pertanian ini.

“Bukannya bapak dan ibu petani tidak tahu akibatnya, tapi belum ada solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini,” kata lelaki bernama lengkap Baso Aswar Azis tersebut sambil tersenyum, selepas penjelasannya mengenai kekurangan pupuk kimia.

Menciptakan PUTANIK PLUS

Usai pemaparan akan keresahannya dengan situasi yang dialami petani saat ini, Aswar, yang juga Putra Daerah Kabupaten Luwu utara tersebut, kemudian menawarkan solusinya, yakni PUTANIK PLUS.

Usaha pupuk yang diolah dari bahan-bahan dasar organik ini awalnya dirintis pada 2009. Saat itu, mereka masih menggunakan nama Super 21. Produk tersebut masih dalam bentuk pupuk murni. Namun, permintaan masyarakat terhadap pembasmi hama juga cukup tinggi meski harganya tidak jauh beda dengan pupuk.

Melihat kondisi tersebut, formula pembasmi hama lalu ditambahkan ke dalam pupuk Super 21. Kemudian, namanya diganti menjadi PUTANIK PLUS. Pada 2010, formula penyubur tanaman sekaligus pembasmi hama tersebut mulai dipasarkan.

Menurut Aswar, Pupuk Organik PUTANIK Plus ini multifungsi, bisa digunakan di lahan pertanian maupun perikanan. Dengan demikian, ia menganggap hal ini mampu mengatasi masalah pertanian tersebut.

“Ini adalah terobosan sekaligus solusi yang kami hadiahkan untuk petani. Dengan harga yang sangat murah, kami harapkan bisa dijangkau untuk semua lapisan petani,” kata Aswar.

Aswar menjelaskan, keunggulan lain PUTANIK PLUS ini selain mampu menghemat pemakaian pupuk dasar hingga 50%, juga mampu mempercepat masa panen, memperpanjang umur tanaman, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap hama, serta meningkatkan produktivitas tanaman sebanyak 40-100%.

Lebih lanjut, kata Aswar, penggunaan PUTANIK PLUS di lahan perikanan dapat menumbuhkan lumut dengan cepat. Dengan demikian, penggunaan kotoran ternak di lahan perikanan bisa ditekan sampai 80%. Selain itu, pupuk ini juga mampu menaikkan bobot ternak karena meningkatkan nafsu makan ikan/ udang.

Saat ini, fokus pasar PUTANIK PLUS masih berada di wilayah Sulawesi Selatan. Namun, produk ini ternyata sudah menjangkau hingga pasar Kalimantan, Ambon, dan Flores.

Aswar berharap, kehadiran PUTANIK PLUS bisa benar-benar menjadi solusi untuk para petani. Selain itu, dukungan pemerintah dalam pemasaran produk. Sebab menurutnya, produk ini merupakan karya lokal yang harus didorong dan dibesarkan bersama. Selain itu, juga sebagai upaya mendorong dan memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada. (**)

Tags: PupukPutanik Plus
Share207Tweet
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Next Post

Sarang Tawon Vespa Dibakar Damkar, Pasca Serang Seorang Warga di Maros

Related Posts

Sains

Bantaeng Terapkan Teknologi Peternakan Sistem IB yang Bisa Tetapkan Jenis Kelamin Sapi

Kamis, 07 Januari 2021
Sains

Keren, Farmasi Unhas Hasilkan Produk Inovasi dari Bunga Rosella

Minggu, 09 Agustus 2020
Sains

Luncurkan Aplikasi Baruga Sikola, Basri: Ini Harapan Baru Ditengah Pandemi

Sabtu, 08 Agustus 2020
Sains

Ciptakan Inovasi, Polri Luncurkan Aplikasi Polisijagobahasa

Senin, 17 Februari 2020
Sains

Mahasiswa KKN UMI Olah Daun Kelor Jadi Masker dan Teh Tradisional

Kamis, 13 Februari 2020
Sains

Belajar Dari Google, Bripka Suherman Manfaatkan Rumput Vetiver Cegah Longsor

Senin, 27 Januari 2020

NARASI POPULER

Hina Polisi di Medsos, Pria Bertato di Gowa Ini Akhirnya Nginap Dikantor Polisi  

Senin, 10 Agustus 2020

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Rabu, 19 Agustus 2020

Bocah 8 Tahun di Maros Tewas Ditabrak Truk Angkutan Material

Senin, 10 Agustus 2020

Makassar Racing Minta Sirkuit di Hari Sumpah Pemuda

Rabu, 28 Oktober 2020

Nurdin Abdullah Batal Jadi Penerima Vaksin Pertama Sulawesi Selatan

Kamis, 14 Januari 2021
  • Home
  • Karir
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Iklan
  • Siber
  • Kode Etik
  • Tentang Kami

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

No Result
View All Result
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • Video

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In