NARASIBARU.com – Perusahaan Listrik Negara (PLN) berjanji akan merealisasikan aliran listrik 24 jam di Pulau Lae-lae. Hal ini diketahui setelah Penjabat Walikota Makassar, Prof Rudy Djamaluddin, menerima kunjungan Manajer PLN Makassar Selatan, Raditya Hari Nugraha, di Kantor Balaikota, Selasa (22/9/2020).
Prof Rudy menjelaskan, saat ini dirinya bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga pada tujuah pulau di Makassar. Berdasarkan perencanaan tersebut, Pemprov Sulsel bakal membangun jaringan kabel listrik bawah laut untuk menyuplai aliran listrik di pulau.
“Maka dari itu, saya tanya ASN pemkot, program-program 2021 lebih prioritaskan untuk warga pulau. Kebutuhan dasar warga pulau, seperti air, listrik, logistik, kesehatan dan pendidikan harus kita penuhi,” kata Prof Rudy saat menerima PT PLN Persero UP3 Makassar Selatan.
Dalam memenuhi kebutuhan dasar tersebut, Pemkot Makassar dan Pemrov Sulsel menyiapkan beberapa program, termasuk pemenuhan jaringan listrik untuk warga kepulauan.
“Kita mau berbuat apa di pulau kalau listrik tidak ada. Sekarang sudah jamannya energi. Sehingga saya ingin mengajak PLN, ayo kita tingkatkan kepekaan kita. Bahwa satu orangpun warga Negara Indonesia yang belum menikmati listrik, kita belum berhasil sebagai pelayan mereka,” jelasnya.
Sementara Manajer PLN Makassar Selatan, Raditya Hari Nugraha, mengapresiasi inisiasi Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar dalam memenuhi kebutuhan listrik masyarakat pulau. Ia berjanji, pihaknya akan mendukung seluruh proses operasi kelistrikan hingga masuk ke rumah-rumah warga.
“Ini juga bagian dari konsen kami, kita akan mulai listrik 24 jam untuk Pulau Lae-lae menggunakan kabel laut. Insyallah segera terealisasi pada awal tahun depan,” katanya.
Ia juga mengungkapkan, pemberian subsidi listrik gratis 450 VA dan subsidi diskon 50% 900 VA oleh pemerintah pusat berjalan lancar.
“Terkait pelanggan-pelanggan bisnis dan juga industri kita juga memberikan stimulus untuk pemulihan ekonomi ada diskon 75% sampai dengan 4 Oktober,” pungkasnya.
Terpisah, Nurdin Abdullah, mengatakan bahwa terpenuhinya ketersediaan listrik sangat penting. Ini untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk masyarakat pulau dan daerah terpencil.
“Saya sudah siapkan anggaran untuk tarik kabel bawah laut. Jadi kita akan mulai dari Lae-lae,” katanya saat menjamu PLN Unit Induk Wilayah Sulsel di Kantor Gubernur, Selasa (22/9/2020).
Listrik juga sangat penting untuk perekonomian demikian juga untuk investasi. Listrik merupakan salah satu pemicu agar investor tertarik berinvestasi. Sulsel belajar dari pengalaman beberapa tahun sebelumnya, banyak yang ingin berivestasi tetapi ketersediaan listrik tidak mencukupi.
Tak hanya itu, kelistrikan yang dikembangkan diklaim merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan.
Penulis: Ihsan Ismail