NARASIBARU.com – Program revitalisasi, pengerukan, dan pembersihan aliran sungai di Makassar sedang berlangsung. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk mengembalikan fungsi kanal sungai sebagai penampung air. Dengan begitu, tidak ada lagi ancaman banjir di kemudian hari.
Ditemui di lokasi sektor Jembatan Merah Kecamatan Tamalate, Makassar, Agung Tri Wahyudi mengatakan bahwa paket pekerjaan ini merupakan kerjasama pihak TNI, yakni Kodam XIV Hasanuddin, dengan Kementrian PUPR melalui BBWS Pompengan-Jeneberang.
“Paket pekerjaan revitalisasi sungai ini, dimulai dari pintu air Sungai Saddang hingga di jembatan Jalan Nuri depan (Kampus) AMI Veteran, dengan total panjang 6,7 KM. Untuk di sektor Jembatan Merah sendiri, dari satuan kami sudah bekerja selama 2 minggu. Sementara target pengerjaannya secara keseluruhan direncanakan selama 120 hari kerja,” kata Letkol Czi Agung, Jumat (25/9/2020).
Ia menambahkan, paket pekerjaan ini merupakan langkah antisipasi agar masyarakat tidak kebanjiran. Menurutnya, kanal sungai yang tidak dikeruk atau dibersihkan tidak bisa menampung air. Kondisi inilah yang menyebabkan naiknya permukaan air sehingga meluap dan menimbulkan banjir.
“Ini, kan banyak sedimentasi. Sedimentasi itu penumpukan endapan di sungai, termasuk sampah, yang menyebabkan terhambatnya aliran air sehingga tanah-tanah berkumpul di jalur sungai. Akhirnya permukaannya jadi naik. Pada saat nanti hujan atau mungkin dari saluran atas hilir volume air besar, sedangkan di laut belum surut. Maka kemampuan kapasitas ini yang menentukan meluapnya air atau disebut banjir,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan sampai tahap ini, 25 personel diturunkan dari satuan Yon Zipur 8/SMG, 2 unit Excavator Long Arm, 1 unit Excavator Standar, 1 unit Excavator Amphibi dan 6 unit Dumptruck untuk melaksanakan paket pekerjaan revitalisasi sungai ini.
“Harapan kami, setelah paket pekerjaan ini selesai, agar bersama-sama kita menyadari bagaimana menjaga sungai ini, agar tetap mengalir lancar sebagaimana mestinya. Contoh kecilnya, seperti untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini kembali lagi ke kesadaran kita masing-masing baik itu dari pihak TNI, Pemerintah, maupun masyarakat setempat”.
Senada dengan hal di atas, Kepala Pelaksana Lapangan, Kapten Czi Ahmad Fauzi menuturkan bahwa paket pekerjaan revitalisasi sungai ini sudah dilaksanakan sampai 5 tahap oleh TNI (Kodam XIV/Hsn). Sebelumnya, pengeraan dilaksanakan oleh Dandenzibang dan sekarang beralih kepada Batalyon Zipur 8/SMG.
“Jadi, untuk satuan Yon Zipur 8/SMG sudah 2 minggu mengerjakan proyek di sektor Jembatan Merah ini. Kalau apresiasi masyarakat, alhamdulillah selama kami bekerja di sini dukungannya sangat all-out, dalam artian mereka antusias. Karena setiap tahun laporan masyarakat bahwa daerah sini sering kebanjiran bahkan menggenangi rumah rumah warga,” kata Kapten Czi Fauzi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, program revitalisasi sungai ini berfungsi untuk memperbaiki aliran saluran-saluran yang ada di kota Makassar menjadi lebih lancar. Sehingga, proses aliran pasang surut air sungai dapat berlangsung dengan lancar karena memiliki ruang yang lebih luas.
Penulis: Ihsan Ismail