NARASIBARU.com – Celebes Research Center (CRC) merilis hasil survey Pilwalkot Makassar, dalam Konferensi Pers, di Hotel Santika jalan Sultan Hasanuddin, Senin (12/10/2020). Diketahui, mereka melakukan pendataan sejak September hingga Oktober 2020.
Survey elektabilitas pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota, versi CRC ini, mengungkapkan bahwa pasangan Danny Pomanto-Fatmawati (Adama) menduduki posisi pertama. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan hasil pasangan ‘Adama’ di angka 40,4%.
Sementara itu, pasangan Munafri Arifuddin – Abdul Rahman Bando berada di posisi ke dua dengan angka 23,5%. Syamsu Rizal – Fadli Ananda (Dilan) di posisi ke tiga dengan hasil survey 14,0%. Terakhir, yang menempati posisi terendah yakni pasangan Irman YL – Andi Zunnun (Imun) di angka 6,5%.
Dari keseluruhan hasil yang diperoleh, ternyata swing voter (pemilih abu-abu) masih tergolong besar dengan nilai 15,6%.
Menurut Arif Situju, salah satu peserta, mengatakan bahwa hasil survey CRC sangat jauh dengan beberapa lembaga survey lainnya. Ia kesulitan mengukur perbandingan hasil, dikarenakan penelitian ini merupakan untuk pertama kalinya bagi CRC.
“Kita belum bisa mengetahui tren kenaikan maupun tren penurunan. Tak ada rujukan data sebelumnya dari CRC. Kita tidak punya estimasi apakah terjadi penurunan atau penaikan,” kata Arif.
Hasil penelitian, yang menggunakan 1000 responden ini, menggunakan metode penarikan random sampling. Selain itu, margin of error atau toleransi kesalahan menyentuh angka +/- 3,0% pada selang kepercayaan 95%. Sampel yang dilibatkan bersumber dari 15 kecamatan se-Makassar.
Arif menekankan, angka yang diberikan pada pasangan ‘Adama’ terhitung sangat tinggi. Sementara hasil survey lembaga lain, khusunya untuk pasangan Danni-Fatma, kini telah mengalami penurunan untuk survey yang kesekian kalinya.
“Sementara margin of error yang dipaparkan itu 3%. Kalau kita ambil hitung-hitungan warkop, Pak Danny dikurangi 3, masih 37%. Appi ditambah 3 masih 26. Masih ada selisih 10% keunggulan Danny Pomanto. Biasanya margin of error tidak setinggi ini. Biasanya paling tinggi 2,5%,” lanjutnya.
Menjawab hal ini, Muhammad Nur Hidayat selaku Direktur Riset CRC mengatakan, ini memang survey pertama yang dilakukan setelah penetapan pasangan calon. Sementara, survey elektabilitas sebelumnya tidak dipublikasikan karena pasangan calon belum ditetapkan oleh KPU.
“Survey sebelumnya tidak bisa menjadi tolak ukur kami, untuk membagikan antara tren sebelum dan sesudah penetapan paslon. Karena survey ini juga merupakan simulasi pasangan setelah penetapan pasangan,” terang Nur.
Ia menjelaskan, CRC merupakan lembaga survey pertama yang melakukan perilisan secara resmi. Temuan mereka merupakan hasil yang independen tanpa mengubah sedikitpun data yang telah terkumpul di lapangan.
“Margin of error kami di angka 3%, secara metodologi statistika untuk sampel 1000. Ini sudah ranah baku dari ilmu statistik. Untuk sampel 500, margin errornya di angka 5%. Ini yang menjadi rujukan kami dalam melakukan survey,” tutupnya.
Penulis: Ihsan Ismail