Jumat, Maret 5, 2021
Terdepan Menarasikan Peristiwa
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
Home Narator Resensi dan Referensi

Kawasan Kota Tua Makassar akan Dihadirkan, Sejarawan: Tidak Perlu Terburu-buru

Narasibaru Narasibaru
Senin, 16 November 2020
Kategori Resensi dan Referensi
0 0
0
Kawasan Kota Tua Makassar Akan Dihadirkan, Sejarawan: Tidak Perlu Terburu-buru

Salah satu bioskop tertua di Makassar sebagai ilustrasi Kota Tua. Foto: diunduh dari Kalaliterasi.com

0
SHARES
122
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

NARASIBARU.com – Kawasan Kota Tua akan dihadirkan oleh Dinas Kebudayaan Kota Makassar. Hal ini terungkap saat Narasibaru.com berbincang-bincang dengan Ichwan Yakob di Talu Kedai, Sabtu (14/11/2020).

Di sela pagelaran Museum Keliling, Sekretaris Kebudayaan Kota Makassar tersebut mengatakan, ke depannya akan diciptakan klaster atau zonasi terkait kawasan Kota Tua di Makassar. Menurutnya, kawasan yang serupa di daerah Jawa, menjadi ikon tersendiri bagi masyarakat di sana.

“Kita sudah dengar Kota Tua Bandung, Kota Tua Jakarta, dan Yogyakarta. Tapi kita belum ada Kota Tua di Makassar. Kalau kita nantinya bersama pemerhati, teman-teman komunitas, serta sejarawan kita, duduk bersama untuk menetapkan zonasi Kota Tua yang akan menjadi aset Kota Makassar,” papar Ichwan.

Kota Tua ini nantinya akan menjadi produk Dinas Kebudayaan yang dianggap bisa meningkatkan potensi pariwisata di Makassar. Namun sampai sekarang, belum bisa ditentukan daerah mana yang akan menjadi kandidat sebagai Kawasan Kota Tua. Kata Ichwan, paling tidak akan dilakukan pemetaan lokasi terlebih dahulu.

BACAJUGA

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

“Secepatnya kita rampungkan bersama. Masalah lokasinya sampai sekarang belum kita tentukan. Kita mapping dulu dari daerah mana. Paling tidak untuk menyasar Kota Tua itu berawal dari museum,” imbuhnya.

Sementara itu, menurut Sejarawan Abdul Rahman Hamid, keberadaan Makassar memang sudah sangat lama. Tua itu menunjuk pada usia dan Makassar sebagai sebuah kota sudah sangat lama.

“Sebutan Makassar sendiri itu, di Negara Kertagama 1300-an sudah ada Makassar. Tapi Makassar yang dimaksud itu bukan kota yang seperti sekarang, melainkan seluruh daerah yang ada di Pantai Barat Sulawesi ini,” kata Abdul Rahman.

Abdul Rahman, yang menyelesaikan program doktoralnya di UI, menyebut Makassar sudah tumbuh sejak berabad-abad lalu. Ia menyayangkan, bahwa selama ini kita sudah menetap di sebuah kota yang cukup berumur, namun tak pernah sadar bahwa ini “Kota Tua”. Penghidupan kawasan Kota Tua dinilainya dapat memberikan gambaran bahwa proses lahirnya kota ini sudah sangat lama.

“Ini juga untuk mengimbangi klaim-klaim pihak tertentu atas kepemilikan tanah atau bangunan, misalnya. Padahal nyatanya peninggalan kerajaan. Contohnya Karebosi. Nah, itu kan karena kurangnya pengetahuan sejarah,” tutur Dosen FIB UNHAS ini.

Menelusuri sejarah, Makassar sudah tumbuh selama ratusan tahun. Pada 9 November 1607 pertama kalinya dilaksanakan salat Jum’at di Kerajaan Tallo. Oleh karena itu, sekarang Makassar sudah berusia 413 tahun. Namun jauh sebelum itu, Makassar dikatakan sudah ada walaupun penyebutannya berbeda.

“Itu bermula dari Tallo, jadi kalau mau membangun kawasan Kota Tua dengan pendekatan historis, itu dimulai di daerah Tallo. Karena kerajaan Tallo pada akhir abad 15 itu sudah berkembang jadi kerajaan maritim,” lanjutnya.

Abdul Rahman menjelaskan, dalam prosesnya, menghidupkan Kota Tua tidak perlu terburu-buru. Diperlukan kajian di mana dan bagaimana asal mula Kota Makassar. Apakah dari Tallo, Sombaopu, atau Ujungpandang.

“Karena landasan Kota Makassar sendiri bermula dari Tallo, kemudian Somba Opu, dan terakhir Ujungpandang atau Fort Rotterdam,” terangnya.

Identitas akan Kota Tua itu sangat penting menurut Abdul Rahman. Masyarakat Jakarta ataupun Bandung sangat bangga dengan ikon Kota Tua-nya.

“Kita (Makassar. Red) disebut kota sudah sangat lama. Umurnya saja sudah 413. Tapi kenapa tidak disebut Kota Tua? Itu pun umurnya merujuk pada peristiwa pengislaman. Jauh sebelum itu sudah ada peradaban,” katanya.

Penulis: Ihsan Ismail

Tags: DestinasiDinas KebudayaanKota TuaSejarahWisata
ShareTweet
Previous Post

Angngaru’ Buka Acara Panggung Sastra 2020 HIMSI UMI

Next Post

Diduga Masalah Sepele, Warga di Bantaeng Kehilangan Jari

Related Posts

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Jumat, 05 Maret 2021
Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Minggu, 28 Februari 2021
Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus oleh Pihak Kepolisian

Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus

Sabtu, 27 Februari 2021
Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Minggu, 21 Februari 2021
Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Marinir Amerika

Jumat, 19 Februari 2021
Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Rabu, 17 Februari 2021

NARASI POPULER

Hina Polisi di Medsos, Pria Bertato di Gowa Ini Akhirnya Nginap Dikantor Polisi  

Senin, 10 Agustus 2020
Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Rabu, 19 Agustus 2020

Bocah 8 Tahun di Maros Tewas Ditabrak Truk Angkutan Material

Senin, 10 Agustus 2020
Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Jumat, 19 Februari 2021
50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

Senin, 15 Februari 2021
  • Home
  • Karir
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Iklan
  • Siber
  • Kode Etik
  • Tentang Kami

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

No Result
View All Result
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Video

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In