Jumat, Maret 5, 2021
Terdepan Menarasikan Peristiwa
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
Home Narator Resensi dan Referensi

Maudu Lompoa Cikoang: Keindahan Julung-Julung, Seni Kerakyatan, dan Pasar

Narasibaru Narasibaru
Senin, 16 November 2020
Kategori Resensi dan Referensi
0 0
0
Maudu Lompoa Cikoang: Keindahan Julung-Julung, Seni Kerakyatan, dan Pasar

Perayaan Maudu Lompoa (Maulid Akbar) di Cikoang, Kabupaten Takalar, Minggu (15/11/2020). Foto: Dita Pahebong

0
SHARES
136
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

NARASIBARU.com – Ratusan warga berkumpul dalam memeriahkan perayaan Maudu Lompoa (Maulid Akbar) Cikoang, yang berlangsung di Cikoang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Minggu (15/11/2020).

Puluhan julung-julung, semacam perahu, yang dipenuhi hiasan dan di dalamnya terdapat bakul besar dengan telur berwana-warni, juga pakaian sehari-hari terpajang di sepanjang pinggir sungai Cikoang.

Di antara barisan julung-julung tersebut, terdapat atraksi-atraksi kesenian rakyat, yakni Pamanca (pencak cilat) yang diringi dengan ansambel musik yang terdiri dari duah buah Ganrang Pamanca (Gendang yang berukuran sedang), dua buah kannong-kannong (menyerupai gong dengan ukuran kecil), dan sebuah Dengkang (gong berukuran sedang).

Maudu Lompoa Cikoang: Keindahan Julung-Julung, Seni Kerakyatan, dan Pasar
Pertunjukan pamanca (pencak silat) sebagai rangkaian acara Maudu Lompoa. Foto: Dita Pahebong

Menurut M. Yunus Aidid, SH kr. Sibali,  Maudu Lompoa Cikoang ini merupakan perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaligus bentuk kecintaan bagi masyarakat Cikoang. Khususnya masyarakat keturunan sayyid yang dilaksanakan setiap tahunnya.

BACAJUGA

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Dalam sambutannya, Karaeng Sibali memaparkan, sebelum perayaan  dimulai mereka berkumpul dan bersilaturahmi dengan seluruh keluarga besar keturunan sayyid. Kemudian bermusawarah dan membentuk kepanitiaan. Selanjutnya, mereka berkoordinasi dengan seluruh perangkat pemerintah untuk mendukung perayaan tersebut.

Ramainya pengunjung pada acara tersebut, bukan semata-mata untuk menyaksikan keindahan julung-julung dan meriahnya Pamanca. Mereka juga bisa merasakan sensasi keramaian seperti pasar terakhir di bulan ramadan. Pasalnya, di sepanjang jalan menuju titik perayaan Maudu Lompoa ini, yang jaraknya kurang lebih sekitar 500 meter, kedua sisi jalan sudah dipadati dengan beragam pedagang, layaknya pasar-pasar pada umumnya.

Maudu Lompoa Cikoang: Keindahan Julung-Julung, Seni Kerakyatan, dan Pasar
Jalan masuk menuju titik perayaan Maudu Lompoa. Foto: Dita Pahebong

Menurut Rian (31), julung-julung ini merupakan tiruan dari bentuk perahu yang menjadi ciri khas masyarakat Cikoang.

“Masyarakat Cikoang kebanyakan nelayan, makanya perahu itu sebagai simbol masyarakat di sini”  katanya saat dijumpai oleh Narasibaru.com di lokasi perayaan Maudu Lompoa.

Lanjut ia mengatakan, dalam menyiapkan julung-julung tersebut, membutuhkan modal yang tidak sedikit. Bahkan mencapai jutaan rupiah.

“Apalagi kalau julung-julung untuk pengantin baru, biasanya lebih ramai hiasannya, dan itu juga membutuhkan modal yang lebih banyak,” ungkapnya.

Terkait perayaan yang menyerupai pasar, Dahri (20) sedikit menyayangkan karena volume pedagang yang besar. “Ini pasar atau  maulid? Kenapa lebih banyak penjual dari pada pajangan maulid?” katanya.

Sembari mengusap keringat karena sengatan terik matahari, ia melanjutkan, seandainya  yang dijual ini tetap berkaitan dengan maulid atau kerajinan-kerajianan khas Cikoang, mungkin lebih bagus.

Pada acara tersebut, hadir pula pertunjukan lagu-lagu daerah dan karya seni tari dari Dewan Kesenian Kabupaten Takalar.

Penulis: Dita Pahebong

Tags: CikoangKesenianMaulid NabipasarTakalar
ShareTweet
Previous Post

Museum Keliling: Milenial Makassar Diharapkan Bisa Beri Warna

Next Post

Angngaru’ Buka Acara Panggung Sastra 2020 HIMSI UMI

Related Posts

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Betapa Tertipunya Kita dengan Kekeliruan KPK dalam Melakukan dan Memahami OTT

Jumat, 05 Maret 2021
Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Minggu, 28 Februari 2021
Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus oleh Pihak Kepolisian

Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus

Sabtu, 27 Februari 2021
Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Minggu, 21 Februari 2021
Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Marinir Amerika

Jumat, 19 Februari 2021
Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Rabu, 17 Februari 2021

NARASI POPULER

Hina Polisi di Medsos, Pria Bertato di Gowa Ini Akhirnya Nginap Dikantor Polisi  

Senin, 10 Agustus 2020
Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Rabu, 19 Agustus 2020

Bocah 8 Tahun di Maros Tewas Ditabrak Truk Angkutan Material

Senin, 10 Agustus 2020
Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Jumat, 19 Februari 2021
50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

Senin, 15 Februari 2021
  • Home
  • Karir
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Iklan
  • Siber
  • Kode Etik
  • Tentang Kami

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

No Result
View All Result
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Video

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In