NARASIBARU.com – Puskesmas Pattopakang, bersama pemerintah setempat, berhasil membawa enam desa di Kecamatan Mangara Bombang, Kabupaten Takalar, menuju status Open Defecation Free (ODF).
Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar, Puskesmas Pattopakang, dan Kepala Desa Laikang bersama-sama mengunjungi warga, Jum’at (04/12/2020). Mereka memastikan bahwa tidak ada lagi yang tidak menggunakan jamban.
Sunarti Ismail AMKL, Ketua Pelaksana Kegiatan, mengatakan di tahun 2020 ini pihaknya telah melakukan deklarasi ODF ke enam desa yang telah ditargetkan. Diantaranya Desa Cikoang, Pattopakang, Bonto Parang, Panyangkalang, Punaga dan Laikang.
Ia melanjutkaan bahwa beberapa bulan terkahir ini, pihaknya juga telah melakukan beberapa kegiatan, termasuk pendataan masyarakat yang tidak memeliki jamban. Kemudian, mereka melakukan penyuluhan terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Setelah itu, barulah dilanjutkan dengan verifikasi di lapangan untuk memastikan bahwa masyarakat sudah memliki jamban.
Menurut Kasma Selaku Kader kesehatan, dari pendataan awal di tahun ini diketahui ada sekitar 200 keluarga yang tidak menggunakan jamban. Mereka kemudian berkoordinasi denga masing-masing Kepala Desa, dari enam desa yang telah disebutkan, untuk memberikan bantuan jamban kepada masyarakatnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas, Ikhsan Muis Putra, menangani bagian edukasi tentang pola hidup sehat dan bersih. Menurutnya, dengan kesadaran masyarakat akan hal tersebut, dapat meminimalisir timbulnya penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak bersih. Salah satunya adalah diare.
“Apalagi sekarang musim hujan, yang paling potensi tercemar adalah air. Sementara air itu kan kebutuhan pokok masyarakat. Inilah pentingnya untuk kegiatan ODF, yakni memastikaan bahwa tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar di sembarang tempat,” jelas Ikhsan.
Kegitan terkait ODF ini, menurut Nurwahidawati, harusnya sudah kelar beberapa bulan sebelumnya. Akan tetapi, saat verifikasi terakhir beberapa waktu lalu, ternyata masih ada satu keluarga di Desa Laikang yang belum punya WC (Water Closet).
“Saat itu barupi diberikan lagi bantuan WC sama kepala desanya,” katanya.
Salah seorang warga, Sitti (50) mengatakan, masyarakat juga sebenarnya tidak ada yang mau buang air di sembarang tempat. “Tapi maumi di apa kalau tidak ada WC? Tapi sekarang, alhamdulillah, ada semuami WC-nya. Karena saya dengar Kepala Desa sudah berikan bantuan bagi yang tidak punya WC,” ujarnya.
Kegiatan verifikasi terkahir ini juga dihadiri oleh Kepala Puskesmas Pattopakang, Kepala Desa Laikang, pihak Dinas Kesehatan, dan Bhabinkamtibmas.
Penulis: Dita Pahebong