NARASIBARU.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) akan membangun Rumah Sakit (RS) Kanker. Sesuai dengan program pemerintah pusat, kota Makassar dipilih sebagai lokasi pembangunan rumah sakit untuk Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Rencana ini muncul pasca Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, bertemu dengan Komisi VIIII (9) DPR RI. Ia kemudian diberi amanah untuk membangun Rumah Sakit Kanker di Kota Anging Mammiri ini.
“Karena kita memang rencana membangun rumah sakit cancer (kanker) untuk KTI. Sejalan dengan Pemerintah Pusat yang akan membangun rumah sakit cancer di beberapa daerah,” kata Nurdin Abdullah pada acara Outlook Sulsel 2021 di Hotel Gammara Makassar, Rabu, (23/12/2020).
Pembangunan rumah sakit tersebut rencananya akan didirikan di daerah pesisir Kota Makassar, tepatnya di Kawasan Center Point of Indonesia (CPI). Untuk anggarannya sendiri, Nurdin Abdullah mengaku membutuhkan anggaran sebesar Rp2,9 triliun.
“Akan dipusatkan satu rumah sakit cancer (kanker) di Makassar, ini nilai pembangunannya 2,9 trilyun,” sebutnya.
Di tahun 2021, infrastruktur diharapkan dapat menopang ekonomi. Sementara ini sedang dibangun Twin Tower, Stadion Mattoanging, Jalan Tanjung Bunga, dan beberapa infrastruktur lainnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Felly Estelita Runtuwene, menilai Sulawesi Selatan sudah layak untuk membangun Rumah Sakit Kanker dan menjadi pusat rujukan di kawasan timur Indonesia.
“Kami juga mendengar agar dibangunnya rumah sakit kanker. Nah, memang tadi saya juga sudah berpikir ini sangat tepat di Sulawesi Selatan. Dari Jawa ke sini agak jauh. Kemudian dari seluruh Indonesia timur dekat sekali. Jadi layak sekali untuk dibangun rumah sakit kanker di Sulawesi Selatan,” kata Felly Estelita dalam sambutannya, di Gubernuran, Senin malam, 14 Desember 2020.
Kemudian kata Felly, dalam kunjungannya di Sulsel juga melihat peluang untuk mengadakan rumah sakit mata. Bahkan, katanya Kementerian Kesehatan sudah menghibahkan tanah seluas 2,2 hektar untuk rumah sakit mata tersebut.
“Kami sampaikan juga kepada wartawan, bahwa kami juga tidak semuanya terfokus pada covid-19, tapi banyak penyakit diluar covid yang kami harus perhatikan. Nah, termasuk yang cancer tadi, termasuk mata tadi. Ini menjadi perhatian bagi kami,” lanjutnya.
Penulis: Ihsan Ismail