NARASIBARU.com – South East Asian Screen (SEAScreen) Academy kembali digelar. Akademi yang diselenggarakan Rumata’ ArtSpace ini sudah memasuki edisi ke-7, sejak awal dicetuskannya pada 2012 silam.
Namun pada tahun ini, berhubung karena situasi pandemi covid-19, SEAScreen Academy dilaksanakan via daring melalui Youtube Rumata’ ArtSpace. Gelaran yang mengusung tema Manifesto ini, berlangsung pada Kamis hingga Sabtu (17 – 19 Desember 2020) mendatang.
SEAScreen Academy sendiri merupakan kegiatan berbagi pengetahuan tentang film melalui pertemuan kelas, workshop, pemutaran dan produksi film dengan mengundang pembuat film dari Asia Tenggara serta pembuat film muda dari kawasan timur Indonesia. Akademi ini bertujuan mendorong lahirnya pendekatan baru pembuatan film dengan fokus pada inisiatif independen dan lokalitas.
Riri Riza, selaku salah satu pendiri Rumata’ Artspace dan direktur SEAScreen Academy mengatakan, tujuan SEAScreen adalah menjadi tempat berbagi pengetahuan dan menjaga keterhubungan antara para pembuat film muda, mereka yang berada di timur Indonesia dan para pembuat film di Asia Tenggara. Penyelenggaraan secara daring disadari akan membantu kemungkinan kegiatan bisa berjalan dengan isi yang lebih kaya.
“Tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah untuk banyak dari kita, tapi Rumata’ tetap berupaya merayakan berbagai kemungkinan memajukan film Indonesia melalui SEASreen 2020 yang tahun ini mengambil kata kunci: Manifesto. Tahun ini kami bersyukur mendapat dukungan dari Direktorat Film Musik dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akan banyak topik pembicaraan yang semoga menjadi pembuka kemungkinan untuk keterhubungan, kemajuan dan keragaman film Indonesia ke depan. Manifesto!” kata Riri Riza.
Ada 8 rangkaian kelas dan diskusi yang diisi oleh 15 pegiat film dari Asia Tenggara. Gina S. Noer, Jason Iskandar, dan Mira Lesmana akan mengisi kelas tentang “Produksi dan Fenomena Di Tengah Pandemi”. Ahmad Mahendra dan Riri Riza akan mengisi program “Indonesiana Project”. Akan digelar juga Forum Film Makassar: MANIFESTO, dan masih banyak lagi.
Sementara itu Rahmat H. Mustamin, Sutradara sekaligus Seniman, mengatakan tahun ini kita direkatkan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang apa itu media dan apa itu film? Akhirnya, di pandemi hari ini, kita merasa bahwa film bisa menghibur kita. Menemani kita di ruang ruang hampa.
“Selama berlangsung akademi ini, kita mengusung tema manifesto untuk mencatat bahwa kita sebagai pembuat film, ataupun keluar kreasi, itu masih tetap bertahan di masa-masa sulit seperti ini,” kata Rahmat melalui siaran youtube Rumata’ ArtSpace, Kamis (17/12/2020).
Penulis: Ihsan Ismail