Minggu, Januari 17, 2021
Terdepan Menarasikan Peristiwa
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • VideoNew
No Result
View All Result
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • VideoNew
No Result
View All Result
Home Sosial

Status Jalan Dianggap Tak Jelas, Jembatan Rusak akibat Banjir Bandang masih Terbengkalai

Narasibaru Narasibaru
Selasa, 01 Desember 2020
Kategori Sosial
0 0
0

Jembatan rusak akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Bantaeng Juni 2020 lalu masih terbengkalai. Foto: Sahar

50
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

NARASUBARU.com – Banjir bandang, yang melanda kabupaten Bantaeng beberapa waktu lalu, menyisakan sejumlah fasilitas umum dalam keadaan rusak. Salah satunya, jembatan di kampung Cabodo, Kelurahan Bonto Sunggu, Kecamatan Bissappu yang letaknya di daerah pesisir.

Jembatan Cabodo tersebut ambruk akibat banjir bandang. Sayangnya, sampai saat ini belum tersentuh perbaikan sama sekali. Apalagi, warga sekitar yang menjadikan lokasi jembatan sebagai tempat pembuangan sampah semakin memperparah keadaan.

Menurut salah seorang warga, Ardi yang sempat ditemui di lokasi jembatan ambruk tersebut, sampai saat ini pihak pemerintah tidak melakukan pendataan ataupun peninjauan. Akibatnya, jalan lingkar yang berada di pesisir pantai terputus karena tidak bisa dilalui oleh kendaraan.

“Sejak jembatan ini ambruk dihantam air bah, belum pernah sekalipun ada yang datang meninjau apalagi terdengar mau diperbaiki,” ucap Ardi.

BACAJUGA

Sulsel Siap Tampung Pengungsi Gempa Sulbar

Nurdin Abdullah Siap Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Di Sulsel

Ia menambahkan, jangankan untuk perbaikan, penyediaan jalan darurat pun tidak dilakukan oleh pemerintah. Karena kondisi ini, para petani dan pedagang rumput laut di wilayah tersebut harus mengangkat bawaan mereka, tanpa bantuan kendaraan, untuk menyeberang.

Selain itu, mereka terpaksa mengeluarkan dana pribadi untuk membuat jalan darurat. Dengan demikian, mereka bisa membuat akses kendaraan bermotor sementara.

Selain Jembatan Cabodo, yang berada di jalan lingkar daerah pesisir pantai tersebut, ada beberapa fasilitas lain di beberapa wilayah yang belum tersentuh perbaikan, yakni di Kampung Kaili, Desa Bonto Jai, dan kecamatan Bissappu. Jarak antara wilayah tersebut hanya sekitar 300 meter.

Ardi berharap, Pemerintah Kabupaten Bantaeng segera melakukan perbaikan jembatan. Agar warga kembali memiliki akses ke wilayah lain untuk kepentingan mereka sehari-hari. Memang, Pemkab telah melakukan pembenahan di beberapa tempat yang rusak. Namun, perbaikan tersebut tidak menyentuh wilayah Jembatan Cabodo. Padahal, banjir bandang telah surut sekitar 5 bulan lalu.

Sementara itu Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Nur Arifin Maksud, mengatakan bahwa saat ini status jalan yang ada di pesisir tersebut belum jelas. Hal tersebutlah yang menjadi kendala perbaikan. Begitu pula dengan fasilitas-fasilitas umum di wilayah lain.

“Jalan yang terletak di pesisir pantai, yang ada jembatan patah tersebut, sampai saat ini statusnya belum ada kejelasannya. Apakah itu jalan Kabupaten, Provinsi, atau jalan Nasional,” kata Nur Arifin Maksud, selasa, (1/12/2020).

Menurutnya, Pemkab Bantaeng saat ini tidak memiliki kewenangan apapun untuk melakukan perbaikan.

“Kami belum memiliki kewenangan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Namun, walaupun demikian, kami telah menyampaikan dan mengusulkan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI dan pemerintah Provinsi Sulsel, untuk segera dilakukan perbaikan terhadap jembatan yang rusak di wilayah tersebut,” jelas Nur Arifin.

Penulis: Sahar

Tags: Banjir BandangBanjir BantaengJembatan RusakPemkab Bantaeng
ShareTweet
ADVERTISEMENT
Previous Post

Trend Hijab Expo 2020: Pemicu Geliat Ekonomi di Tengah Pandemi

Next Post

AJI Indonesia dalam Membangun Iklim Jurnalisme Data melalui Hibah Liputan

Related Posts

Sosial

Sulsel Siap Tampung Pengungsi Gempa Sulbar

Jumat, 15 Januari 2021
Sosial

Nurdin Abdullah Siap Jadi Orang Pertama Disuntik Vaksin Di Sulsel

Rabu, 13 Januari 2021
Sosial

Penyaluran Pupuk Bersubsidi Desa Garassikang Kecamatan Bangkala Barat, ALIMSYAH BANI: Masyarakat Perlu Diedukasi

Minggu, 10 Januari 2021
Sosial

Dukung Taman Baca di Seram Timur, Rusdin Tompo Donasi Buku

Sabtu, 02 Januari 2021
Sosial

AJI Indonesia Sebut 2020 sebagai Tahun Kelam Bagi Jurnalis

Senin, 28 Desember 2020
Sosial

Kurang Mendapat Perhatian, Ruang Kantor Disdukcapil Bantaeng Digenangi Air Saat Musim Hujan

Jumat, 25 Desember 2020

NARASI POPULER

Hina Polisi di Medsos, Pria Bertato di Gowa Ini Akhirnya Nginap Dikantor Polisi  

Senin, 10 Agustus 2020

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Rabu, 19 Agustus 2020

Bocah 8 Tahun di Maros Tewas Ditabrak Truk Angkutan Material

Senin, 10 Agustus 2020

Makassar Racing Minta Sirkuit di Hari Sumpah Pemuda

Rabu, 28 Oktober 2020

Warga Sekitar Sungai Je’neberang Digegerkan dengan Penemuan Jenazah Terapung

Senin, 17 Agustus 2020
  • Home
  • Karir
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Iklan
  • Siber
  • Kode Etik
  • Tentang Kami

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

No Result
View All Result
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Narasi Art Space
  • Video

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In