NARASIBARU.com – Pilkada serentak bergulir pada hari ini, Rabu (09/12/2020). Di Sulawesi Selatan, ada sebanyak 9.736 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menggelar acara puncak pesta demokrasi ini.
Namun, ada yang unik di salah satu TPS di Kelurahan Benteng Sombaopu, Gowa. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 07 ini, mengenakan kostum anak Sekolah Dasar (SD) lengkap dengan seorang guru. Seragam mereka lengkap mulai dari baju, celana, topi, hingga dasi.
Diantara 9 anggota, mereka ada yang memakai seragam putih merah, pramuka, dan seorang memakai batik. Sejak pukul 06.00 pagi, petugas KPPS ini mempersiapkan seluruh perangkat pemilihan. Mulai dari menyusun meja, kursi, serta perlengkapan administrasi sembari menunggu para pemilih. Tampilan mereka yang bertemakan anak sekolahan ini menarik perhatian warga setempat.
“Ih, kenapa ada anak SD berkumis?” kata warga yang diceritakan M. Alauddin Nur, petugas TPS 07 kepada NARASIBARU.com, via gawainya.
Didin, sapaan akrab Alauddin, mengaku awalnya cukup malu mengenakan seragam Sekolah Dasar. Usia para anggota KPPS yang terbilang dewasa tampak unik, sebab ada beberapa mengenakan kostum yang cukup ketat.
“Tekadang menjadi gila itu unik. Ada warna tersendiri yang bisa kita berikan di momentum Pilkada ini. Apalagi dengan begini, seperti flashback di masa-masa sekolah dulu,” kata Didin.
Ia, yang juga seorang guru di salah satu SD dekat rumahnya, menceritakan salah satu momen yang menurutnya paling menggelikan. Beberapa muridnya sendiri, ia lihat, merasa gemas karena tampilannya. “Malunya itu, bro, di awal yang berat, apalagi saya gurunya,” lanjutnya.

Para petugas TPS 07 ini sejak beberapa hari yang lalu sudah gencar mencari kostum SD. Ada yang membeli langsung dengan ukuran besar agar muat, namun hampir semuanya pinjam kepada anak tetangga. “Itumi makanya jangkis,” tutur Didin.
Senada dengan hal di atas, Yusri Ibrahim yang menjadi Ketua TPS 07 awalnya turut merasa malu-malu, setelah mendengar anggotanya mengusulkan tema anak sekolah. Tapi karena semangat ditambah motivasi untuk ikut lomba TPS unik, makanya ia menyetujui keinginan tersebut.
“Ya sudah tentu malu, tapi karena kebanyakan yang semangat muda dan mereka semua ngotot, akhirnya di ACC,” kata Yusri.
Seragam yang dikenakan sebagian anggota, dibeli dengan menyisihkan anggaran pembangunan TPS. “Untuk beli 3 celana ukuran besar, sisanya minjam,” lanjut Yusri.
Di TPS ini bertugas Yusri Ibrahim sebagai Ketua, dan anggotanya yakni Muh. Alauddin Nur, Muh. Nurkhaerul, Lukman, Muh. Tabri, Muh. ridwan, Ikbal Karim, Fachry, dan Abd. Muis.
Penulis: Ihsan Ismail