NARASIBARU.com – Kawasan Geopark Maros-Pangkep saat ini tengah berbenah diri. Sejak diajukan pemerintah untuk masuk UNESCO Global Geopark tahun lalu, pihak pengelola hingga kini mempersiapkan segala persyaratan yang harus dipenuhi termasuk infrastruktur.
Adapun infrastruktur yang dimaksud, diketahui terkait kesiapan sarana dan prasarana, akses jalan menuju lokasi, daya tarik, kesiapan objek wisata dan termasuk kesiapan masyarakatnya.
“Ada sejumlah hal yang dipersyaratkan, seperti papan nama, akses jalan, sehingga melibatkan banyak pihak termasuk Dinas Perhubungan untuk membuat rambu-rambu menuju lokasi geopark,” kata Kepala Dinas Pariwisata Pangkep, Ahmad Djaman, dikutip dari Antara Jumat, (23/10/2020).
Kesiapan mengenai infrastruktur Geopark Maros-Pangkep harus rampung sebelum Juli 2021. Hal ini diungkapkan General Manager Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan, saat melaporkan rencana kedatangan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) kepada Gubernur Nurdin Abdullah.
“Jadi sebelum Juli 2021 sudah harus dipersiapkan semunya, kita akan persiapkan tempat-tempat yang akan dikunjungi oleh asesor. Kita juga akan bawa tim asesor ke puncak Maros dan beberapa tempat lainnya,” kata Dedy Irfan di Kantor Gubernur, Rabu (20/1/2021).
“Pertama titik-titik toilet, Pemprov Sulsel akan mensupport titik-titik toilet yang ada di Geopark Maros-Pangkep, kemudian akses jalan juga akan dibantu oleh Pak Gubernur. Kemudian gerbang. Kalau kita masuk di Geopark-Maros Pangkep ada gerbang di sana,” lanjutnya.
Pemprov Sulsel, kata dia, memberi dukungan yang besar. Menurutnya selain dari Gubernur, pihaknya juga mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Sulsel, yang selama ini banyak membantu Geopark Maros-Pangkep, sampai menuju UNESCO.
“Pak Gubernur memberikan support melalui pembangunan infrastruktur yang ada di dalam kawasan. Karena kita berada di bawah Dinas Pariwisata Pemprov Sulsel, support yang sangat luar biasa memang lintas sektor,” ujar Dedy.
Kawasan Geopark Maros-Pangkep tersebar tak hanya sepanjang Kabupaten Maros hingga Pangkep. Bahkan, diketahui membentang sampai kepulauan Spermonde. Luas kawasan karst di sana mencapai 43 ribu hektare.
Di hamparan daratan hingga laut itu, terdapat bebatuan purba yang menyimpan kekayaan geologi. Melansir kantor berita Tempo, bebatuan tersebut terdiri dari batu gamping koral, batu gamping bioklastik, dan kalkarenit. Di sana juga terdapat banyak gua dengan jejak kehidupan manusia prasejarah. Di Gua Sumpangbita, Kabupaten Pangkep, misalnya, ada cap tangan yang diduga dari manusia purba.
Penulis: Ihsan Ismail