NARASIBARU.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Enrekang menggelar rapat konsolidasi, di kantor sekretariat Golkar Enrekang, Jumat (26/2/2021). Kegiatan ini dibuka langsung Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe.
Konsolidasi ini digelar sebagai persiapan menyambut Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Kabupaten Enrekang. Nantinya, akan diadakan pemilihan calon Ketua Umum Golkar untuk wilayah tersebut.
Plt Ketua Umum Golkar Enrekang, Asmara Cawidu, menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan sebagai pelaksana tugas harian. Asmara mengaku, sejak diangkat sebagai Plt, dirinya langsung bekerja dan bersosialisasi kepada setiap kader.
Musda ini, lanjut dia, digelar untuk mencari pemimpin yang lebih baik. “Terima kasih kepada Bapak (Taufan Pawe), telah memberikan amanah plt ini. Saat diberikan saya langsung bekerja dan bersosialisasi kepada teman teman,” ujar Asmara saat menyampaikan sambutan.
Ia berjanji akan menambah jumlah kursi di parlemen. Dari yang sebelumnya enam, menjadi sepuluh kursi pada agenda politik 2024. “Sekarang ini fraksi ada enam. Sebagai Plt saya berjanji, 2024 kita akan raih sepulub kursi. Semoga musda ini mendapatkan ketua yang terbaik,” sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Sulsel mengatakan, musda ini diharapkan akan menghasilkan kader yang mumpuni, terutama untuk membesarkan partai berlambang pohon beringin ini. Pria yang akrab disapa TP tersebut, mengatakan jika saat ini paradigma Golkar sudah berubah.
“Paradigma Golkar sudah berubah. Saya ditakdirkan memimpin sebagai amanah dari Airlangga,” ujar TP.
Menurutnya, setiap kader itu mesti dipandang sebagai subjek serta aset dari partai Golkar. Mereka merupakan penyandang hal dan kewajiban. Lebih lanjut, sebagai anggota fraksi, TP tidak membenarkan adanya setiap transaksi di antara kader.
“Tidak boleh ada bayar-bayaran. Haram hukumnya. Ini yang rusak partai selama ini. Kader dijadikan eksploitasi,” tegasnya. Hal seperti ini tidak boleh disembunyikan, lanjut TP. Pasalnya, kader yang mendaftar caleg, membayar belasan hingga puluhan juta.
“Jangan mau daftar caleg, bayar belasan hingga puluhan juta. Tidak boleh disembunyikan karena ini fakta. Mari bergandeng tangan merubah paradigma ini,” pesannya.
Konsolidasi kemudian ditutup dengan pemberian bantuan sembako, kepada lansia yang membutuhkan.
Penulis: Ihsan Ismail