Rabu, Maret 3, 2021
Terdepan Menarasikan Peristiwa
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • VideoNew
No Result
View All Result
Home Narator Resensi dan Referensi

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Marinir Amerika

Narasibaru Narasibaru
Jumat, 19 Februari 2021
Kategori Resensi dan Referensi
0 0
0
Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika

Pasukan AS mengarahkan meriam 37 milimeter ke arah pertahanan tentara Jepang, yang mempertahankan Pulau Iwo Jima. Foto: wikipedia diunduh via kompas.com

0
SHARES
22
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Meski memenangkan pertempuran, perang di Pulau Iwo Jima juga menimbulkan kerugian besar bagi pihak marinir Amerika. Puluhan ribu pasukan mereka mati, sementara yang hidup dihantui kenangan buruk…

NARASIBARU.com – Iwo Jima, sebuah pulau vulkanik yang terletak sekitar 659 mil laut selatan Tokyo. Luasnya sekitar 8 km persegi. Tahun 1945, meski wilayah gersang tersebut dijaga ketat oleh artileri dan ribuan prajurit Jepang, namun lokasi terpencil itulah titik invasi pertama Amerika Serikat (AS), untuk memperoleh kemenangan, pada akhir Perang Dunia II.

Marinir AS secara perlahan memulai gerakan “Operation Detachment”. Mereka mengincar Iwo Jima, dan menjadikannya pangkalan udara, untuk melakukan penyerangan terhadap Jepang. Jarak pulau dengan target yang hanya berkisar 1000 km dianggap ideal untuk operasi mereka.

Bahkan dalam beberapa laporan dikatakan, Amerika mulai menekan pertahanan Jepang di Iwo Jima sejak Februari 1944. Selama 74 hari, AS mengerahkan pesawat B-24 dan B-25 untuk melakukan pengepungan. Sementara, untuk melumpuhkan tentara bawah laut Jepang, AS mengirimkan “frogmen”, atau pasukan katak untuk memulai invasi.

BACAJUGA

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus

19 Februari 1945, pasukan amfibi AS tiba di Iwo Jima. Di bawah arahan Menteri Angkatan Laut, James Forrestal, yang sebelumnya telah meninjau lokasi serangan dari atas sebuah kapal komando di lepas pantai. Dalam penyerangan itu, mereka membawa serta jurnalis.

Sekitar empat hari kemudian, Gunung Suribachi yang merupakan titik tertinggi di Iwo Jima, sekaligus pertahanan terakhir pasukan Jepang, berhasil dikuasai Marinir AS. Dari sanalah sebuah potret momen ikonik berasal, yakni ketika pasukan Amerika mengibarkan bendera negara mereka di puncak Iwo Jima. Seorang fotografer dari Associated Press, Joe Roshental, berhasil mengabadikannya dan memenangkan penghargaan Pullitzer kala itu. Gambar tangkapannya juga merupakan yang paling dikenang dalam sejarah Perang Pasifik.

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika
Foto ikonik milik Joe Roshental, dari Associated Press, yang mengabadikan ketika pasukan Amerika mengibarkan bendera mereka di titik tertinggi Iwo Jima. Foto: Diunduh dari okezone.com

Lamanya waktu yang dibutuhkan pasukan AS untuk menguasai Iwo Jima, disebabkan pertahanan yang dibangun Jepang dengan mengerahkan 21.000 pasukannya. Selain itu, mereka juga memiliki pertahanan bawah tanah yang mumpuni dan jaringan gua. Hal ini jugalah yang menewaskan sekitar 550 pasukan Amerika invasi tersebut. Tak hanya itu, sekitar 1.800 tentara juga mengalami luka-luka setelah dihujani tembakan oleh tujuh batalyon pasukan Jepang.

Pertempuran di Iwo Jima berlangsung total selama 36 hari, 19 Februari hingga 26 Maret 1945. Meski meraih kemenangan, namun secara keseluruhan personel yang kehilangan nyawa di pihak Militer AS jumlahnya sangat besar. Diketahui, dari 26.000 korban, sebanyak 6.800 diantaranya tewas.

Selain kehilangan pasukan, Marinir Amerika juga harus merelakan Kapal Induk USS Bismarck Sea mereka yang terakhir, karena tenggelam selama Perang Pasifik berlangsung.

Ingatan Buruk tentang Pertempuran Iwo Jima

Selain menjadi momen yang ikonik, pertempuran di Pulau Iwo Jima juga mengisahkan kenangan buruk bagi veterannya. Kehilangan puluhan kawan dari unit yang sama, harus dialami oleh Bill Montgomery, salah satu marinir yang selamat.

Dilansir dari laman National Geographic, saat ini lelaki berusia sekitar 95 tahun tersebut masih tampak sering gelisah. Bagi Montgomery, pertempuran di Iwo Jima sangatlah mengerikan. Kenangan yang masih menghantuinya antara lain ketika ia dikira musuh oleh tentara AS. Dengan menggunakan pesawat Mustang-P51, sebuah rudal dijatuhkan tepat di atas Montgomery.

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika
Bill Montgomery, veteran Perang Dunia II, salah satu pasukan Amerika Serikat yang bertugas dalam Invasi di Pulau Iwo Jima. Foto: Diunduh dari laman National Geographic

“Itu mendarat tepat di sebelah lubang perlindungan saya, memantul tepat di depan kami ke daerah Jepang, dan meledak,” katanya, masih dikutip dari laman National Geographic.

Akibat peristiwa tersebut, Montgomery kehilangan pendengaran di telingan kanannya. Usianya masih 20 tahun saat itu. Ia bahkan pernah mengabiskan semalaman penuh dengan berjongkok di parit dangkal. Dalam keadaan takut, ia tetap menunduk agar kepalanya tak tertembak oleh sesama Marinir, yang juga berlindung beberapa kaki di belakangnya.

Tak hanya disasar dengan rudal, yang membuat Montgomery marah dan mencari-cari pilot Mustang-P51 saat itu. Pada suatu malam, beberapa granat dilemparkan ke arah lubang perlindungannya oleh pasukan Jepang. Teman-temannya bahkan sempat mengira ia sudah meninggal.

Bill Montgomery memang bisa pulang dengan selamat. Namun apa yang ia alami di Iwo Jima, kata Montgomery, adalah kejadian yang membuatnya berada paling dekat dengan kematian. Baginya, cobaan perang di Iwo Jima sangat berat, dan itu masih terus menghantuinya.

Dikenang dalam Film Letters From Iwo Jima

Peristiwa di pulau Iwo Jima, selain meninggalkan kenangan buruk bagi para veteran perangnya, juga menjadi bagian sejarah yang tak bisa diabaikan. Karenanya, Perang Pasifik tersebut banyak dicatat dalam buku-buku, bahkan dijadikan kisah dalam film.

Setelah Flags of Our Father, sutradara Clint Eastwood, menggarap sebuah film yang menceritakan kisah peperangan di Pulau Iwo Jima. Rilis pada tahun 2006, Letters From Iwo Jima kemudian dianggap salah satu film perang terbaik. Meski disutradarai oleh seorang dari Amerika, namun film ini memngambil sudut pandang dari tentara Jepang.

 

Pertempuran Iwo Jima: Peristiwa Keramat dalam Sejarah Militer Amerika
Poster film Letters From Iwo Jima. Foto: Diunduh dari laman catchplay.com

Dikutip dari laman tempo.co, dalam artikel Surat yang Tak Pernah Terkirim oleh Idrus F. Shahab, kisah film Letters From Iwo Jima tak hanya menyoal brutalnya peperangan masa itu. Namun, berdiri dari sudut pandang para serdadu Jepang, film ini kemudian memperlihatkan kegelisahan-kegelisahan yang begitu manusiawi.

Mengisahkan Saigo, salah seorang serdadu Jepang, yang menulis surat untuk putranya selama bersembunyi di gua, di Pulau Iwo Jima. Diceritakan, putra Saigo saat itu baru saja lahir dan ia belum sempat melihatnya. Hal itulah yang kemudian membuatnya berjuang untuk pulang.

Namun Saigo, beserta serdadu lainnya, mustahil melepaskan diri dari dua hal yang menjepit mereka di medan terakhir Perang Dunia II, Iwo Jima: Kalah atau Mati.

Editor: Dian Kartika

Tags: MarinirPerangPerang Dunia IIPulau Iwo JimaSejarahtentara
ShareTweet
Previous Post

Sosialisasikan Data Bermasalah, Dinsos Jeneponto Lakukan Seleksi Penerima BPNT

Next Post

Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Related Posts

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Demi Ketahanan Pangan, Pertanian Butuh Generasi Muda

Minggu, 28 Februari 2021
Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus oleh Pihak Kepolisian

Melihat Motif Penganiayaan Dua Pemuda di Bantaeng Melalui Rekonstruksi Kasus

Sabtu, 27 Februari 2021
Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Bank Sampah Barana: Menciptakan Rantai Ekonomi dan Meminimalisir Beban Lingkungan dari Plastik

Minggu, 21 Februari 2021
Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Solusi Dandhy Laksono Menyikapi Pemberitaan Media di Tengah Kepentingan Penguasa

Rabu, 17 Februari 2021
Mengenang Kelly Kwalik: Jenderal yang Tewas Tertembak

Mengenang Kelly Kwalik: Jenderal yang Tewas Tertembak

Kamis, 17 Desember 2020
Diskusi Film oleh Syahriar Tato (Ketua Parfi) dan Irwan Azis, seorang Pengamat Film Makassar, Kamis !9/11/2020. Foto; Ihsan Ismail

Kejayaan Industri Film Makassar Diharap Bangkit Kembali

Kamis, 19 November 2020

NARASI POPULER

Hina Polisi di Medsos, Pria Bertato di Gowa Ini Akhirnya Nginap Dikantor Polisi  

Senin, 10 Agustus 2020
Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Ditikam Suami Karena Menolak Diajak Ke Pengadilan

Rabu, 19 Agustus 2020

Bocah 8 Tahun di Maros Tewas Ditabrak Truk Angkutan Material

Senin, 10 Agustus 2020
Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Tempati Tanah Warga, BRI Unit Lamalaka Bantaeng Kembali Disegel

Jumat, 19 Februari 2021
50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

50 Anggota Tim SAR Dikerahkan untuk Cari Korban Tenggelam di Pantai Takalar

Senin, 15 Februari 2021
  • Home
  • Karir
  • Redaksi
  • Privacy Policy
  • Iklan
  • Siber
  • Kode Etik
  • Tentang Kami

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

No Result
View All Result
  • Login
  • Teras
    • Hukum
    • Politik
    • Sosial
    • Ekobis
    • Kesehatan
    • Olahraga
      • Bola
  • NarasiKita
  • Narator
    • Resensi dan Referensi
    • Opini
    • Cerpen
    • Puisi
  • Sains
  • Video

© 2020 PT. SHAFIYAH ELFAMA ABADI

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In