Seperti yang dilakukan Dewi Anggraeni (37). Ia memanfaatkan musim durian yang melimpah saat ini untuk mengolah durian lokal Wonosalam menjadi pancake.
Dari pembuatan camilan itu, ia dapat meraup cuan hingga jutaan rupiah.
Ditemui di tempat produksinya di Dusun Pucangrejo, Desa/Kecamatan Wonosalam, Sabtu (16/12/2023), Anggraeni terlihat sibuk bersama seorang karyawannya.
Ditemui di tempat produksinya di Dusun Pucangrejo, Desa/Kecamatan Wonosalam, Sabtu (16/12/2023), Anggraeni terlihat sibuk bersama seorang karyawannya.
Ada yang mengerjakan adonan hingga ada yang bagian finishing pembuatan pancake durian
Pancake durian buatan Anggraeni terlihat menarik dan bikin penasaran.
Pancake durian buatan Anggraeni terlihat menarik dan bikin penasaran.
Bagaimana tidak dengan memiliki kulit warna-warni, juga terdapat perpaduan krim dan daging durian yang dihaluskan di dalamnya.
Yah, jika melihat langsung bikin penasaran.
Rupanya, Anggraeni merintis usaha tersebut sejak tahun 2000 silam.
Rupanya, Anggraeni merintis usaha tersebut sejak tahun 2000 silam.
Bermula dipromosikan kepada keluarga dan warga sekitar kediamannya, akhirnya banyak yang menyukai dan memesan hingga usahanya berkembang sampai sekarang.
Baca Juga: Ribuan Orang Bersama Wali Kota Madiun Ikuti Jalan Santai HUT ke-24 Gereja Katolik Paroki Mater Dei
"Awal inisiatifnya itu kan saya jualan durian, saat itu melimpah. Jadi saya waktu itu berinisiatif untuk meraup cuan yang lebih dan saya punya ide untuk bikin pancake ini. Syukur banyak yang suka hingga memiliki banyak pesanan dari warga lokal hingga para wisatawan," ungkap Angraeni saat ditemui wartawan.
"Awal inisiatifnya itu kan saya jualan durian, saat itu melimpah. Jadi saya waktu itu berinisiatif untuk meraup cuan yang lebih dan saya punya ide untuk bikin pancake ini. Syukur banyak yang suka hingga memiliki banyak pesanan dari warga lokal hingga para wisatawan," ungkap Angraeni saat ditemui wartawan.
Ia melanjutkan, dalam setiap harinya biasa menghabiskan satu kilogram adonan yang mampu menghasilkan 25 box pancake durian lokal.
Namun saat musim panen durian tiba saat ini, pesanannya semakin meningkat bahkan naik jadi tiga kali lipat.
"Saat musim panen durian ini, pemesanan bisa naik tiga kali lipat. Kebanyakan dari Surabaya, Malang dan kemarin-kemarinnya juga ada yang dari Jakarta," katanya sembari mengemas camilan pancake durian tersebut.
Usai dilakukan pengemasan, kemudian disimpan di tempat yang memiliki suhu dingin dengan maksud agar lebih menyegarkan.
"Saat musim panen durian ini, pemesanan bisa naik tiga kali lipat. Kebanyakan dari Surabaya, Malang dan kemarin-kemarinnya juga ada yang dari Jakarta," katanya sembari mengemas camilan pancake durian tersebut.
Usai dilakukan pengemasan, kemudian disimpan di tempat yang memiliki suhu dingin dengan maksud agar lebih menyegarkan.
Sementara untuk per box yang berisi 10 biji pancake durian tersebut dibandrol dengan harga Rp 35.000.
Baca Juga: Tiga Pekan Masa Kampanye, Ratusan APK di Ponorogo Langgar Aturan, Ini Lokasinya
"Kalau saya jual itu satu box nya 35 ribu, kalau beli tiga cuma 100 ribu. Satu box itu ada 10 biji. Untuk rasanya ya jelas manis karena ada duriannya dan lembut serta lumer dari isi krim di dalamnya itu. Pokoknya kalau menurut orang-orang yang sudah pernah ngincipi nih, enak dan bakal ketagihan," bebernya.
Dalam pemasarannya, ia memanfaatkan adanya media sosial yang dimilikinya.
"Kalau saya jual itu satu box nya 35 ribu, kalau beli tiga cuma 100 ribu. Satu box itu ada 10 biji. Untuk rasanya ya jelas manis karena ada duriannya dan lembut serta lumer dari isi krim di dalamnya itu. Pokoknya kalau menurut orang-orang yang sudah pernah ngincipi nih, enak dan bakal ketagihan," bebernya.
Dalam pemasarannya, ia memanfaatkan adanya media sosial yang dimilikinya.
Sehingga tak heran jika pelanggannya banyak berdatangan dari luar kota, seperti Surabaya dan Jakarta misalnya.
Dari usaha memproduksi pancake durian lokal ini, Anggraeni mampu menopang kebutuhan keluarganya serta menabung untuk kebutuhan masa depan keluarganya.
Dari usaha memproduksi pancake durian lokal ini, Anggraeni mampu menopang kebutuhan keluarganya serta menabung untuk kebutuhan masa depan keluarganya.
Bagaimana tidak, ia mampu mendatangkan cuan jutaan rupiah dalam setiap bulannya.
"Satu bulan omzet bersih itu sekitar 5 sampai 7 juta. Dari hasil pancake ini saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus bisa menabung," tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Divitalia Atria Gustin (18), salah satu pelanggan mengaku sudah lama berlangganan pancake durian buatan Anggraeni.
"Satu bulan omzet bersih itu sekitar 5 sampai 7 juta. Dari hasil pancake ini saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sekaligus bisa menabung," tandasnya.
Masih di tempat yang sama, Divitalia Atria Gustin (18), salah satu pelanggan mengaku sudah lama berlangganan pancake durian buatan Anggraeni.
Baca Juga: Polres Trenggalek Masifkan Sosialisasi Cegah Perundungan hingga Penggunaan Internet Sehat di Lingkungan Sekolah, Ini Sebabnya
"Oh iya saya sudah langganan di sini, satu minggunya saya ambil sekitar 20 sampai 40 box untuk dijual lagi di rumah. Rasanya itu lebih enak, lembut dan lebih original," ungkapnya, singkat.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
"Oh iya saya sudah langganan di sini, satu minggunya saya ambil sekitar 20 sampai 40 box untuk dijual lagi di rumah. Rasanya itu lebih enak, lembut dan lebih original," ungkapnya, singkat.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
GEGER! Mahasiswa di Sumsel Tembak Mati Ibu Kandung
LAGI! Puluhan Siswa SMA Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur
Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok Gegara Viral Walid Bidaah
Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution