Usung Tema Bambu Berkonsep Kultiva di Madiun, Seniman Muda Ingin Masyarakat Terus Gali Potensi Budaya

MADIUN, NARASIBARU.COM – Sejumlah seniman residensi dari berbagai kota mencoba menguak potensi-potensi budaya di Dusun Gilang, Desa Kertosari, Kecamatan Geger sejak sepekan terakhir. Hasilnya, mereka wujudkan dalam karya seni yang dipamerkan mengusung tema bambu dengan konsep Kultiva, kreatifitas, kolektivitas dan kultur.

Kurator pameran Kultiva, Sapta Ruhita mengatakan, pameran akan berlangsung selama sepekan hingga 23 Desember 2023 nanti. Sedikitnya sepuluh seniman dari berbagai daerah, diantaranya Madiun, Ponorogo, Situbondo, Sidoarjo hingga Jakarta. 

"Bambu sengaja kita pilih karena ingin mengangkat potensi bambu yang bisa dimanfaatkan sebagai karya seni megah dan bernilai tinggi, tidak sekedar untuk bahan besek atau pincuk,” jelas Sapta.

Karya seni yang sudah dihasilkan sebanyak tujuh karya, yaitu karya berjudul Menuju Cahaya, Ros, Pengingat dan beberapa seni berbentuk karya instalasi, patung, kitiran hingga lukisan diluar ruangan.

Dusun Gilang dipilih sebagai lokasi pameran dan sumber insipirasi membuat karya dengan alasan Kertosari ini memiliki potensi tinggi, terlebih ada peninggalan budaya di abad 10 berupa Situs Watu Gilang.

"Kami berharap, kegiatan semacam ini menjadi pemantik agar masyarakat memiliki kesadaran untuk terus menggali dan mengembangkan potensi budaya

seperti bambu dan situs ini," imbuh Sapta.

Salah satu karya hasil kolaborasi peserta dari Sidoarjo, Putra Gumilang dan Maulana Thieo asal Situbondo yang diberikan judul "Menuju Cahaya". Karya berkonsep landscape dengan memvisualisasi ulang sejarah yang ada di Dusun Gilang.

"Ini hasil observasi selama tiga hari, untuk eksekusi butuh waktu sekitar empat hari menggunakan material bambu, kain, hingga obor serta gambar pohon dan batu dalam menceritakan histori situs Watu Gilang," papar Putra.

Dijelaskan Maulana, makna "Menuju Cahaya" sendiri interprestasi atas budaya masyarakat Dusun Gilang yang ketika sedang gelisah, kemudian mencari ketenangan dengan perantara batu, lalu ketika sudah tenang maka akan tercerahkan seperti memperoleh cahaya. (Ay)