NARASIBARU.COM (SEKADAU) - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengingatkan pemerintah kabupaten kota untuk serius dalam penanganan stunting. Terlebih pada 2024 mendatang telah ditetapkan target penurunan stunting secara nasional yakni 14 persen.
Aksi-aksi nyata ditegaskan Harisson harus digencarkan terutama dengan turun langsung ke tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut dicontohkannya dengan turun langsung mengunjungi sejumlah pos pelayanan terpadu (posyandu) di 14 kabupaten kota.
“Penanganan stunting ini kita harus benar-benar tahu siapa yang stunting didaerah mana itu harus kita serbu dengan aksi-aksi nyata makanya saya sering turun ke posyandu,” kata Pj Gubernur Harisson saat mengunjungi posyandu Cempaka Biru Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau pada Senin (18/12/2023).
Baca Juga: PLN Bagikan Ratusan Paket Gizi untuk Tangkal Stunting di Kalsel dan Kalteng
Ditekankan Harisson dalam penanganan stunting tidak hanya sekadar berakhir diomongan belaka atau lip servis. Misalnya usai dirinya turun langsung ke posyandu-posyandu lantas setelah itu tidak ada tindak lanjut lagi dari pemerintah kabupaten kota.
Menurutnya pasca ia turun ke posyandu harus dibarengi upaya lanjutan dengan berbagai program yang harus dilakukan dalam menurunkan stunting. Terutama dalam memasifkan edukasi gizi yang tepat dengan menyasar langsung para ibu-ibu.
“Penanganan stunting kita harus benar-benar melakukan aksi nyata tidak hanya sekadar lip servis,” tegas Harisson.
Baca Juga: TNI Bergerak, Satgas Pamtas RI-MLY Yonarmed 10/Bradjamusti Lakukan Ini
Harisson mengatakan upaya yang mempunyai daya ungkit tinggi terhadap penurunan angka stunting adalah peningkatan pengetahuan ibu-ibu. Terutama terkait pola asuh, pentingnya imunisasi dan pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) tepat gizi.
Maka ia menilai edukasi terkait menu bergizi yang dapat diberikan ibu-ibu kepada baduta balitanya harus terus digalakkan. Para ibu-ibu menurutnya harus menjadi perhatian untuk diberikan pengetahuan akan makanan penuh gizi yang dapat diberikan kepada anak-anak mereka.
“Ajarkan di posyandu itu demo memasak makanan bergizi kemudian langsung disuapkan ke anak-anak itu makanan yang kita buatkan,” jelasnya.
Baca Juga: Sultan Harap Bisa Ucapkan Terima Kasih Secara Langsung Kepada Kapolri
Jika diberikan demo masak makanan bergizi secara langsung maka para ibu-ibu akan mudah untuk mengingat lalu bisa langsung menerapkan dirumah mereka sendiri. Dengan demikian maka para ibu-ibu akan mengerti makanan penub gizi yang harus diberikan sebagai asupan anak mereka.
“Saya mengharapkan petugas-petugas di tingkat kabupaten kota, pemerintah kabupaten kota, petugas puskesmas, BKKBN dan kader posyandu itu benar-benar turun ke posyandu-posyandu,” kata Harisson.
Ia menjelaskan terdapat tiga komponen penting yang harus terkandung didalam MPASI tepat gizi. Pertama yakni karbohidrat yang bisa didapatkan dari bubur, lalu protein hewani dari ikan serta lemak dari minyak makan, minyak sayur, santan dan margarin.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianaknews.com
Artikel Terkait
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!