NARASIBARU.COM, Muara Teweh - Pemerintah Kabupaten Barito Utara Melalui Dinas Dalduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak setempat gelar rapat Diseminasi Stunting Tahun 2023 yang dilaksanakn Di Ruang Rapat Setda lantai I, Muara Teweh, Rabu (20)12/2023).
Diseminasi Audit Kasus Stunting merupakan salah satu proses dari rangkaian kegiatan percepatan penurunan stunting dengan melakukan identifikasi penyebab terjadinya kasus stunting pada kelompok sasaran yang telah ditetapkan. Tim Teknis telah melakukan observasi dengan menggunakan Kertas Kerja Audit dan hasil-hasilnya telah dikonsultasikan dengan Tim Pakar.
Baca Juga: Harga Elpiji Melambung, DPRD Barito Utara Minta Pemkab Lakukan Pasar Penyeimbang
Dalam laporan Sekretaris Tim TPPS sekaligus kepala Dinas Dalduk KB PPPA Kab. Barito Utara, Silas Patiung, S.Si, Apt menyampaikan tujuan diselenggrakan Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) adalah untuk mengukur serta melakukan observasi sejauh mana upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menurunkan kasus Stunting diwilayah kerja Barito Utara. Serta kegiatan terlaksana atas dasar Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Baca Juga: Penyusunan Dapodik SD dan SMP Masih Lemah, Ini Kata Kadisdikbud
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polres Murung Raya Turunkan Ratusan Personel Gabungan
Pj. Bupati Barito Utara, Drs. Muhlis dalam sambutannya menyampaikan Pencapaian target percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia indonesia yang berkualitas dan berdaya saing. Stunting merupakan asupan gizi yang kurang secara berkepanjangan dan penyakit infeksi kronis yang berulang. “Adapun langkah-langkah strategis yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah kabupaten barito utara dalam rangka percepatan penurunan stunting adalah sesuai dengan yang tertuang dalam perpres 72 tahun 2021 yaitu Pendampingan calon pengantin, Pendampingan ibu hamil, Pendampingan ibu pasca persalinan dan Pendampingan anak usia 0-59 bulan, dan mudah-Mudahan Barito Utara dapat mencapai target 10% dalam penuruan kasus Stunting tahun 2024 mendatang.” tutup Drs. Muhlis
Acara dilanjutkan rapat Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) bersama tim pakar, tim PKK, Tim TPK, serta undangan lainnya.(*)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kaltenglima.com
Artikel Terkait
GEGER! Mahasiswa di Sumsel Tembak Mati Ibu Kandung
LAGI! Puluhan Siswa SMA Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur
Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok Gegara Viral Walid Bidaah
Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution