Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Tahun Baru, Tim Reaksi Cepat BPBD Purwakarta Siaga 24 Jam

- Jumat, 29 Desember 2023 | 18:00 WIB
Tingkatkan Kesiapsiagaan Jelang Tahun Baru, Tim Reaksi Cepat BPBD Purwakarta Siaga 24 Jam

SINAR JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat meningkatkan kesiapsiagaan menjelang perayaan Tahun Baru 2024 dengan menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC).

Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Heryadi Erlan menyebutkan bahwa BPBD telah menerjunkan sekitar 50 orang sebagai langkah mengantisipasi menghadapi bencana di daerah Purwakarta.

"Kami menyiagakan tim reaksi cepat di masing-masing kecamatan untuk mengantisipasi banjir dan bencana alam lainnya sebagai dampak hujan menjelang Tahun Baru 2024," kata pria yang akrab dipanggil Abah Erlan itu saat ditemui di Halaman Pemkab Purwakarta, Jumat, 29 Desember 2023.

Baca Juga: Aksi Begal Terjadi di Jalan Militer Purwakarta, Korban Diancam Pakai Celurit, Motor Dibawa Kabur

Baca Juga: Kapolres Purwakarta Cek Gudang KPU untuk Pastikan Keamanan Logistik Pemilu

Baca Juga: Waspada, Nama Kajati Jabar Dicatut Pelaku Penipuan

Selain itu, ia menyebutkan bahwa BPBD Purwakarta juga berkoordinasi dengan BMKG, pemerintah kabupaten dan TNI-Polri agar penanganan bencana menjelang pergantian tahun ini dapat dilakukan secara optimal.

"Kami selain menyiagakan Tim Reaksi Cepat selama 24 jam juga terus melakukan patroli, pemantauan di titik-titik rawan terjadi bencana selama musim hujan ini," katanya.

Adapun yang paling diantisipasi, lanjut dia, itu bencana alam longsor dan pergerakan tanah. Untuk tanah longsor sendiri, hasil pemetaan jajarannya itu berpotensi terjadi di seluruh kecamatan yang ada.

Baca Juga: Air Mancur Sri Baduga Purwakarta Tak Beroperasi saat Malam Tahun Baru, Ini Sebabnya

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Ajak Semua Dalam Penanganan Stunting, Sekda: Target 2024 Turun 14 Persen

Baca Juga: Pj Bupati Purwakarta Hadiri Perayaan Natal Bersama di Gereja Kristen Pasundan Sadang

Hanya saja, dari 192 desa/kelurahan yang ada di 17 kecamatan itu terbagi menjadi dua kelas. Yakni, sebanyak 38 desa masuk dalam kelas risiko longsor sedang, serta 154 termasuk ke kelas risiko rendah.

"Yang tinggal di perbukitan dan juga dekat dengan bantaran aliran sungai atau tebing ini juga berhati-berhati, karena memang saat ini intensitas hujan sudah cukup tinggi, terlebih wilayah Kiarapedes, Bojong, Pondoksalam kemudian juga kita mewaspadai pergeseran tanah di Panyindangan dan Tegalwaru," ujar Abah Erlan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarjabar.com

Komentar