Ponorogo, NARASIBARU.COM- Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menghadiri pergelaran wayang kulit dalam rangka HUT Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN) ke 8 di Lapangan Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo.
Dalam sambutannya Anies Baswedan yang juga merupakan pembina KPSBN tersebut, menyoroti tentang kondisi para budayawan yang saat ini cenderung terbebani untuk mencari penghidupan dan malah melupakan pengembangan budaya.
"Budayawan konsentrasi berkarya, jangan mereka (budayawan) terbebani untuk cari penghidupan, jadi harus ada dukungan dari negara untuk kegiatan kebudayaan," ungkap Anies, dalam sambutannya. Sabtu (30/12/2023) malam.
Dalam sambutannya Anies Baswedan yang juga merupakan pembina KPSBN tersebut, menyoroti tentang kondisi para budayawan yang saat ini cenderung terbebani untuk mencari penghidupan dan malah melupakan pengembangan budaya.
"Budayawan konsentrasi berkarya, jangan mereka (budayawan) terbebani untuk cari penghidupan, jadi harus ada dukungan dari negara untuk kegiatan kebudayaan," ungkap Anies, dalam sambutannya. Sabtu (30/12/2023) malam.
Baca Juga: Capres Anies Baswedan Safari Politik ke Trenggalek, Ini Kata Pesannya
Anies menjelaskan dukungan negara yang dimaksud yakni bantuan dalam bentuk anggaran.
Anies menjelaskan dukungan negara yang dimaksud yakni bantuan dalam bentuk anggaran.
Anggaran yang dikhususkan untuk pengembangan budaya tersebut harus ada dalam bidang kebudayaan.
"Kalo tidak ada anggaran dalam bidang kebudayaan, budayawan tidak bisa berkarya tapi malah mikirin bagaimana menyambung hidup," terang Anies.
Selain itu, juga harus ada fasilitas berupa pusat pusat kebudayaan di seluruh wilayah.
"Kalo tidak ada anggaran dalam bidang kebudayaan, budayawan tidak bisa berkarya tapi malah mikirin bagaimana menyambung hidup," terang Anies.
Selain itu, juga harus ada fasilitas berupa pusat pusat kebudayaan di seluruh wilayah.
Agar ada tempat untuk para budayawan untuk melestarikan kebudayaannya.
Anies juga menyebut bahwa KPSBN tidak dibantu oleh negara, padahal KPSBN merupakan salah satu wadah sebagai bentuk perlindungan terhadap budaya.
"Seharusnya (KPSBN) dibantu negara karena agar bisa menjalankan tugasnya. Kalau yang menjalankan dinas dinas kebudayaan atau pariwisata malah tidak jalan, yang menjalankan masyarakat. Masyarakat dibantu sehingga kebudayaannya berkembang," terangnya.
Ia juga menambahkan, perlu adanya trobosan dalam pengembangan kebudayaan. Inovasi pengembangan serta trobosan kebudayaan perlu dilakukan agar budaya bisa terus ada dan berkembang.
"Kebudayaan itu jangan hanya dilestarikan tapi harus dikembangkan, kedepan kita harus berani mengambil trobosan dan nanti negara membantu," tutupnya.
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor Achmad Saichu
"Seharusnya (KPSBN) dibantu negara karena agar bisa menjalankan tugasnya. Kalau yang menjalankan dinas dinas kebudayaan atau pariwisata malah tidak jalan, yang menjalankan masyarakat. Masyarakat dibantu sehingga kebudayaannya berkembang," terangnya.
Ia juga menambahkan, perlu adanya trobosan dalam pengembangan kebudayaan. Inovasi pengembangan serta trobosan kebudayaan perlu dilakukan agar budaya bisa terus ada dan berkembang.
"Kebudayaan itu jangan hanya dilestarikan tapi harus dikembangkan, kedepan kita harus berani mengambil trobosan dan nanti negara membantu," tutupnya.
Reporter : Sony Dwi Prastyo
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!
HEBOH Patung Penyu di Sukabumi Rp 15 M Tapi Ternyata Kardus, Ini Faktanya!