NARASIBARU.COM - Warga Kampung Burangkeng, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Bara, mengecam lambannya pemenuhan kompensasi dari pelaksana proyek Tol Jakarta-Cikampek Selatan yang telah merugikan mereka.
Suara protes terdengar oleh sejumlah warga, terutama kaum perempuan langsung turun ke jalan melakukan aksi.
Listiawati, salah seorang warga yang turut serta dalam unjuk rasa di Cikarang pada hari Minggu, mengungkapkan kekecewaannya.
Baca Juga: Antisipasi Kejahatan di Malam Tahun Baru, Polres Subang Gencarkan Operasi Razia Miras
"Debu proyek beterbangan ke rumah-rumah kami, jadi polusi, terus janji kontraktor untuk memberikan uang kompensasi pun tidak kunjung ditepati," ujarnya dengan nada kesal.
Aksi unjuk rasa ini dipicu oleh ketidakpuasan warga terhadap proyek pembangunan tol yang telah berlangsung selama empat bulan lebih.
Meskipun waktu berjalan, tidak terlihat itikad baik dari pihak kontraktor dalam memenuhi janji pembayaran kompensasi kepada warga yang terdampak.
Baca Juga: Tren Penyelesaian Perkara di Tahun 2023, Polres Karawang Fokus pada Keadilan Restoratif
Listiawati menyoroti dampak negatif proyek terhadap lingkungan sekitar.
"Banyak warga terganggu, terutama saat musim kemarau. Debu yang gelap membuat jalan-jalan menjadi kotor dan rusak. Tidak ada perbaikan apapun, bahkan saat ini, musim hujan membuat sebagian wilayah tergenang karena saluran air tertutup," tambahnya.
Warga Desa Ciledug berharap agar pihak terkait segera menyelesaikan permasalahan ini dan memastikan bahwa kompensasi yang dijanjikan segera dibayarkan untuk mengurangi beban dan dampak yang dirasakan oleh masyarakat setempat.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sisijabar.com
Artikel Terkait
Waduh! Faktanya Pagar Laut di Kohod Masih Berdiri Tegak, Nelayan Kecewa Merasa Dibohongi
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?