Blitar, NARASIBARU.COM- Dua wilayah di Kabupaten Blitar mulai mengidentifikasi wilayah yang rawan puting beliung.
Sementara itu di wilayah Kota Blitar ada tiga kelurahan yang rawan puting beliung.
Guna antisipasi bencana, BPBD Kabupaten Kediri meminta warga untuk memotong atau mengepras ranting pohon rawan roboh.
Permintaan itu disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Bettryanto.
Dia mengatakan selama ini warga yang terdampak puting beliung, mayoritas tempat tinggalnya ada pohon.
Baca Juga: Setahun Pemberlakuan Satu Arah, Jalan Raung Kota Blitar Dikembalikan Dua Arah, Ini Alasan Dishub
Fatalnya ketika hujan deras dan angin kencang, pohon rapuh dan ambruk.
"Solusinya agar terhindar, pohon dipotong. Utamanya yang ada di sekitar rumah," katanya, Senin (01/1).
Dia mengatakan dalam laporan terakhir ada sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar yang terkena dampak puting beliung.
Di antaranya Kecamatan Ponggok dan Udanawu. Di Kecamatan Udanawu menimpa rumah di Desa Bendorejo sementara di Kecamatan di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok.
Dua kecamatan itu menurut pemetaan BPBD memang masuk rawan puting beliung. "Hanya kerugian material," katanya.
Selain Nglegok dan Udanawu, lanjutnya ada beberapa kecamatan lain yang juga rawan bencana puting belung.
Seperti di Kecamatan Srengat, Sanankulon hingga Wonodadi. Sementara rawan longsor mulai Selopuro, Doko, Wlingi dan Gandusari. Untuk rawan banjir, Kecamatan Sutojayan.
"Memasuki musim penghujan kami meningkatkan siaga," katanya. BPBD memperkirakan awal Januari ini hujan mulai merata.
Sementara itu di wilayah Kota Blitar ada tiga kelurahan yang rawan puting beliung.
Di antaranya Kelurahan Ngadirejo dan Tanggung. Dua kelurahan itu berada di Kecamatan Kepanjenkidul. Ada pula di Kelurahan Gedog di Kecamatan Sananwetan.
"Wilayah ini berbatasan dengan kabupaten. Pinggiran Kota Blitar," kata Kepala BPBD Kota Blitar Agus Suherli.
Untuk longsor kata Suherli, tak seberapa. Karena Kota Blitar tak ada wilayah berbukit.
"Yang paling diwaspadai tetap angin puting beliung dan pohon roboh," pungkasnya.
Reporter Abdul Aziz Wahyudi
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!
HEBOH Patung Penyu di Sukabumi Rp 15 M Tapi Ternyata Kardus, Ini Faktanya!