Majikan dan Pembantu di Kota Blitar Tewas Dibunuh, 40 Anjing Terancam Kelaparan

- Selasa, 02 Januari 2024 | 19:30 WIB
Majikan dan Pembantu di Kota Blitar Tewas Dibunuh, 40 Anjing Terancam Kelaparan

Blitar, NARASIBARU.COM - Kasus pembunuhan dua perempuan majikan dan pembantu di Jalan Sulawesi Kota Blitar juga menyisakan masalah lain. Salah satunya adalah kelangsungan sedikitnya 40 anjing peliharaan.

Diketahui, dua perempuan korban pembunuhan Ragil Sukarno Utomo alias Erlin dan Luciani Santoso adalah pemerhati anjing. Setiap hari menghabiskan kegiatannya merawat anjing dari berbagai daerah.

Dua perempuan majikan dan pembantu kotban pembunuhan itu merawat anjing mulai memandikan, memberi pakan, membersihkan kotoran, hingga mengobati jika ada yang sakit.

Anjing-anjing itu ada dari jalanan, dibuang pemiliknya hingga dari pemilik yang kewalahan ngopeni. Saking banyaknya anjing, hampir di semua sudut selalu ada binatang berkaki empat itu.

Baca Juga: Dapat Tawaran Uji Coba Lawan Klub Liga 2 dan Liga 3 Jatim, ini Komentar Pelatih Kepala Persedikab Kediri

"Sudah lama kalau soal pelihara anjing. Makanya pagarnya selalu tertutup," ujar Haris Sugianto, Ketua RT 3, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, Selasa (2/1/2024).

Dia mengatakan sebenarnya warga sempat mengeluhkan soal shelter anjing itu. Selain menimbulkan suara gonggongan yang berisik, juga bau kotoran yang menyengat.

Apalagi, lokasi shelter berada di pinggir jalan raya dan dekat dengan perkampungan. Yang membuat tetangga geregetan, korban jarang sosialisasi dan tak melapor jika ada pekerja baru.

"Kami tidak tahu warga mana saja pekerjanya. Makanya warga juga bingung ditanya identitas korban," katanya.

Menurutnya, di lokasi tersebut gonta-ganti pekerja. Diperkirakan sudah lima kali lebih pekerja keluar masuk.

Termasuk AF, pekerja yang baru beberapa minggu kerja juga pendatang yang belakangan diketahui warga Ngadiluwih, Kediri.

Baca Juga: Sebanyak 46 Personel Polres Blitar Kota Naik Pangkat, 1 dari Kompol ke AKBP

Yang menjadi masalah saat ini, lanjutnya, yakni soal nasib peliharaan anjing. Warga tak tahu kemana harus mengadu. Bahkan tak hanya anjing, di lokasi juga ada kucing hingga monyet.

Namun paling banyak anjing. Ada yang sehat ada pula yang cacat dan sakit. Selama ini, untuk menghidupi anjing, Erlin mengandalkan donasi dari pecinta anjing. Donasi tak hanya uang, donasi juga dalam bentuk pakan.

Haris melanjutkan, infonya ada pemerhati anjing dari Bogor yang bakal ke Kota Blitar untuk mengambil alih anjing. Warga sendiri angkat tangan jika diminta untuk ngopeni.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com

Komentar