Belum Dapat Investor Banten International Stadium, Pemprov Terpaksa Kuras APBD Rp1,7 Miliar Setahun

- Senin, 08 Januari 2024 | 20:00 WIB
Belum Dapat Investor Banten International Stadium, Pemprov Terpaksa Kuras APBD Rp1,7 Miliar Setahun

NARASIBARU.COM - Pemprov Banten masih menganggarkan dana untuk biaya perawatan Banten International Stadium (BIS).

Hal tersebut dikarenakan hingga saat ini, masih belum ada investor yang deal untuk berinvestasi di Banten International Stadium.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten Arlan Marzan membenarkan, pihaknya masih menganggarkan biaya perawatan Banten International Stadium.

Baca Juga: Perluas Portofolio Bisnis, PT Chandra Asri Petrochemical Jadi PT Chandra Asri Pacific

Alokasi tersebut tertuang dalam APBD tahun anggaran 2024. Ia mengatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan penjajakan kepada para calon investor terkait pengelolaan BIS.

"Masih, untuk perawatan itu masih (dianggarkan-red), sembari kita menunggu investor kan," kata Arlan kepada NARASIBARU.COM, Senin 8 Janari 2024.

Arlan mengatakan, saat ini sudah ada beberapa investor yang tertarik untuk menjadi pengelola BIS.

Baca Juga: BURUAN KEBURU HANGUS! Kode Kupon The Spike Volleyball Story 9 Januari 2024, Bola Voli 20 Gratis Siap Bawa Kamu Ke Jalur Kemenangan

Akan tetapi, Arlan menyebut bahwa, pihaknya belum dapat mendapat mengungkapkan berapa banyaknya investor yang telah melakukan penjajakan, karena masih dalam tahap koordinasi.

"Sudah ada beberapa investor yang tertarik, namun belum ada yang deal," tuturnya.

"Pihak BGD (Banten Global Development) juga sudah berkoordinasi terkait dengan kelanjutan rencana-rencananya. Tapi belum bisa saya buka itu ya (data investor-red) nya," jelasnya.

Ia mengungkapkan, dana yang dianggarkan untuk perawatan Banten International Stadium pada APBD tahun 2024 sudah turun jauh dibanding dengan tahun 2023 lalu.

Baca Juga: Diresmikan Jokowi, Bendungan Karian yang Habiskan Rp2,2 Triliun dan Bisa Airi 22.000 Hektare Sawah

Saat ini Arlan mengaku, pihaknya menganggarkan biaya perawatan sebesar Rp 1,7 Milliar. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk biaya perawatan dan gaji pegawai.

"Untuk anggaran biaya per bulan sudah turun sih, mungkin di kisaran sekitar Rp 60 sampai 70 juta, termasuk juga kan ada biaya pegawai baik itu pamdal (pengamanan dalam) dan petugas kebersihan," ungkapnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com

Komentar