Sebagian Kios Pasar Relokasi di Jembrana Ditinggalkan Pedagang, Ternyata Ini Penyebabnya

- Kamis, 11 Januari 2024 | 06:30 WIB
Sebagian Kios Pasar Relokasi di Jembrana Ditinggalkan Pedagang, Ternyata Ini Penyebabnya

NEGARA, Radar Bali.id - Kios pasar relokasi di areal parkir kantor Pemerintah Kabupaten Jembrana, sebagian ditutup pedagang. Para pedagang yang sebelumnya mendapat jatah kios di pasar relokasi memilih menutup kios karena sepi pembeli.

Pantauan di pasar relokasi yang berada di belakang kantor Bupati Jembrana, hanya beberapa kios yang buka. Terutama bagian depan, sedangkan kios yang berada bagian belakang sebagian besar tutup. "Sepi pak, banyak yang ngak mau buka," ujar sejumlah pedagang.

Kondisi berenda di pasar relokasi di areal Pasar Ijogading. Pasar relokasi lebih ramai, tidak hanya di areal halaman tetapi juga bagian dalam pasar ramai aktivitas jual beli pedagang dan pembeli.

Baca Juga: Ini Strategi Pemkab Jembrana Mendatangkan Pembeli, Luncurkan Tempat Relokasi Pasar Umum Negara

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata saat dikonfirmasi mengakui bahwa sebagian lapak pedagang yang disediakan di pasar relokasi belakang Pemkab Jembrana sebagian tutup. "Banyak yang tidak buka," ungkapnya.

Pedagang tidak membuka lapak di pasar relokasi,  karena ada yang berjualan di pasar relokasi Ijogading pada pagi hari dan siang pindah ke pasar relokasi belakang Pemkab. Tetapi lapak lebih banyak yang tutup karena memang sengaja ditutup alasan sepi pembeli.

Pihaknya akan mendata lagi pedagang yang mendapat jatah kios tetapi tidak buka. Apabila setelah dipastikan lagi memang tidak mau berjualan lagi, maka akan diganti dengan pedagang lain yang ingin berjualan. "Kami akan data dulu pedagangnya. Kalau memang tidak mau buka biar pedagang lain yang ganti," ungkapnya.

Relokasi pedagang pasar umum negara ini, dilakukan selama proses pembangunan pasar umum negara. Relokasi dimulai sejak bulan September lalu dengan dua tempat relokasi, yakni  areal parkir Pemkab Jembrana dan Pasar Ijogading. [*]

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbali.jawapos.com

Komentar