Banjir di Pali Memakan Korban, Petani dan Peternak paling Dirugikan

- Jumat, 12 Januari 2024 | 12:30 WIB
Banjir di Pali Memakan Korban, Petani dan Peternak paling Dirugikan

NARASIBARU.COM - Banjir yang telah melanda beberapa desa di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan, menimbulkan dampak serius bagi masyarakat setempat.

Banjir yang berlangsung selama satu pekan, terutama di wilayah dekat bantaran Sungai Lematang Kecamatan Tanah Abang, telah menelan korban dan kerugian signifikan, khususnya bagi peternak sapi dan petani.

Kepala Desa Tanah Abang Selatan, Ahmad Sartono, mengungkapkan bahwa banjir di desanya hingga hari ini belum surut.

Baca Juga: Rahasia Kecantikan Wulan Guritno Terbongkar: Akupunktur Wajah

Sebagai akibatnya, satu ekor sapi milik warga Desa Tanah Abang Selatan harus disembelih karena menjadi korban terkena dampak banjir.

Ratusan sawah dan ladang padi serta sayuran juga dipastikan gagal panen akibat luapan air yang belum mereda.

Menurut Ahmad Sartono, tinggi air bervariasi antara 0,5 meter hingga 1,5 meter, bahkan ada wilayah yang mencapai tinggi 1,5 meter.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung Sekretariat PPNI di PALI: Dukungan Pemerintah untuk Meningkatkan Pelayanan Kesehatan

Banjir juga telah merendam bangunan sekolah dasar, mengganggu aktivitas sehari-hari warga di desa tersebut. Dampaknya sangat terasa, terutama bagi 645 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak.

"Dampak dari banjir yang berlangsung selama seminggu ini sangat serius. Hampir seluruh warga di desa kami terganggu aktivitasnya, bahkan mencari penghidupan pun menjadi sulit karena ladang mereka terendam," ujar Ahmad Sartono kepada media.

Imbas dari bencana banjir ini, Kepala Desa memperingatkan warganya untuk tetap waspada dan tidak membiarkan anak-anak bermain air di tengah banjir.

Baca Juga: Petani Sebagai Pemain Utama: Bulog dan WilmarLuncurkan Program Kemitraan untuk Tingkatkan Kesejahteraan dan Cadangan Pangan

Untuk menyelamatkan harta benda, warga diimbau untuk menghubungi pemerintah desa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI.

Ahmad Sartono juga berharap adanya bantuan dari pemerintah, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat.

Sejauh ini, luapan air Sungai Lematang terus naik karena curah hujan di hulu sungai masih tinggi. Kades meminta bantuan dan perhatian lebih lanjut dari pihak berwenang untuk mengatasi situasi darurat ini.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sumsel24.com

Komentar