NARASIBARU.COM (RUSIA) - Unit tenaga turbin gas mengubah energi udara masuk yang dihasilkan oleh pembakaran gas alam menjadi kerja poros mekanis yang menggerakkan generator tenaga listrik. (14 januari 2024).
Namun, pekerjaan mereka disertai dengan emisi atmosfer dari produk pembakaran termasuk nitrogen oksida – gas tidak berwarna, yang dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan penghasutan sistem saraf (“gas tertawa”).
Menurut peraturan lingkungan yang berlaku saat ini di Rusia, konsentrasi nitrogen oksida dalam gas buang tidak boleh melebihi 30 mg per 1 meter kubik.
Namun kenyataannya hanya unit tenaga generasi baru yang memenuhi persyaratan tersebut, karena dilengkapi dengan ruang bakar khusus.
Untuk keperluan dekontaminasi gas buang pada unit daya lama, bahan kimia khusus ditambahkan, namun metode ini tidak lepas dari kelemahan karena sulitnya mendapatkan campuran homogen untuk pemurnian berkualitas tinggi.
Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm mengusulkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan apa yang disebut metode reduksi katalitik.
Baca Juga: Peringati Hari Amal Bhakti Ke 78 Kemenag RI, Ini Pesan Wabup Ketapang Farhan
Artinya, selain bahan kimia tradisional (cairan amonia, urea), katalis juga ditambahkan ke gas pembakaran pada berbagai tahap pemurnian. Mula-mula bahan kimia membantu mereduksi gas buang menjadi komponen dasar (uap, karbon dioksida, nitrogen), kemudian katalis ditambahkan ke aliran sehingga terjadi proses pemurnian di permukaan.
“Kami menentukan konsentrasi nitrogen oksida pada berbagai mode operasi unit daya turbin gas sebelum dan sesudah sistem reduksi. Kami mengubah tingkat konsumsi bahan kimia yang menyuntikkannya ke dalam gas buang. Semua perhitungan teoretis dan eksperimen memastikan efisiensi 100% dari pemurnian gas buang (penghilangan nitrogen oksida) dengan menggunakan sistem reduksi pada mode kapasitas unit 0,5” , Universitas Politeknik Perm mengutip Nikita Cherepanov, mahasiswa pascasarjana dari Departemen Otomasi Mikroprosesor.
Menurut perhitungan penulis penelitian, efisiensi pemurnian sebanding dengan jumlah bahan kimia yang digunakan. Cairan amonia lebih baik daripada urea untuk tujuan ini.(lan)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianaknews.com
Artikel Terkait
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!