Bukannya menambah kenyamanan penjual dan pedagang justru malah sebalikannya.
Pemicunya yakni tidak tersedianya saluran pembuangan untuk mencuci komoditas jualannya dan udara yang terkesan panas akibat sempitnya pasar dan kurang ventilasi.
Yeni salah satu pedagang di pasar kawak tersebut mengaku sudah menyampaikan kepada dinas terkait perihal masalah tersebut.
Pemicunya yakni tidak tersedianya saluran pembuangan untuk mencuci komoditas jualannya dan udara yang terkesan panas akibat sempitnya pasar dan kurang ventilasi.
Yeni salah satu pedagang di pasar kawak tersebut mengaku sudah menyampaikan kepada dinas terkait perihal masalah tersebut.
Baca Juga: Antusiasme Tinggi Warga Jombang Ikuti Vaksinasi Polio untuk Balita
"Namun jawabannya harus menunggu selama enam bulan untuk membuat saluran pembuangan baru," ujar Yeni saat ditemui NARASIBARU.COM pada Senin (15/1/2024).
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan kondisi seperti ini kesulitan menjaga kenyamanan lingkungan di sekitar pasar.
"Harapannya segera ditindak lanjuti agar kami sebagai pedagang nyaman, begitu juga dengan pembeli," tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, keluhan juga dirasakan salah satu penjual seafood di pasar tersebut.
"Biasanya kami mencuci ikan dengan air dari kran yang mengalir, kali ini harus menggunakan bak dan sering terasa bau tak sedap akibat bekas cucian yang tidak bisa dialirkan," ujarnya.
"Harapan saya pihak terkait segera menangani karena juga mempengaruhi omset pemasukan dibanding sebelumnya," paparnya.
"Namun jawabannya harus menunggu selama enam bulan untuk membuat saluran pembuangan baru," ujar Yeni saat ditemui NARASIBARU.COM pada Senin (15/1/2024).
Lebih lanjut ia menambahkan, dengan kondisi seperti ini kesulitan menjaga kenyamanan lingkungan di sekitar pasar.
"Harapannya segera ditindak lanjuti agar kami sebagai pedagang nyaman, begitu juga dengan pembeli," tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, keluhan juga dirasakan salah satu penjual seafood di pasar tersebut.
"Biasanya kami mencuci ikan dengan air dari kran yang mengalir, kali ini harus menggunakan bak dan sering terasa bau tak sedap akibat bekas cucian yang tidak bisa dialirkan," ujarnya.
"Harapan saya pihak terkait segera menangani karena juga mempengaruhi omset pemasukan dibanding sebelumnya," paparnya.
Baca Juga: Meningkatkan Pemikiran Kritis, Rekomendasi Bacaan Ringan untuk Pemula Menuju Pembaca Ulung
Sementara itu Rani Suryani salah satu pembeli mengatakan dengan kondisi seperti ini tentunya kebersihan di pasar cukup berpengaruh.
"Biasanya ikan dibilas langsung, jadi lebih higienis, hawanya juga cukup panas atau gerah," pungkasnya.
Reporter:Rio Hermawan/Andik Sukaca
Sementara itu Rani Suryani salah satu pembeli mengatakan dengan kondisi seperti ini tentunya kebersihan di pasar cukup berpengaruh.
"Biasanya ikan dibilas langsung, jadi lebih higienis, hawanya juga cukup panas atau gerah," pungkasnya.
Reporter:Rio Hermawan/Andik Sukaca
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!
HEBOH Patung Penyu di Sukabumi Rp 15 M Tapi Ternyata Kardus, Ini Faktanya!