NARASIBARU.COM - Tangan-tangan cekatan ibu-ibu warga kampung Pasir Angin, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Pandeglang terlihat begitu terampil.
Tak peduli seberapa tajam sisi dari bambu apus yang mereka pegang, dalam sehari masing-masing dari mereka tetap mampu menganyam hingga 10 nampan alat pengukus rebusan.
Mayoritas masyarakat kampung Pasir Angin berprofesi sebagai penganyam berbagai peralatan dapur dengan bahan baku bambu.
Menurut Eti, salah seorang penganyam yang dijumpai, aktivitas yang ia lakoni merupakan hasil turun temurun.
Baca Juga: Ribuan Obat Dimusnahkan Gudang Farmasi Kabupaten Pandeglang Setiap Tahunnya, Obat HIV Mendominasi
Bahkan, ia sendiri sudah hampir 30 tahun dan tak pernah sedikitpun merasa bosan.
"Liat aja a pisau saya sampe tipis begini. Mau ganti juga ntar gimana gitu, emang udah pegangannya. Benar-benar jarang ganti pisaumah," kata Eti kepada NARASIBARU.COM pada Kamis, 18 Januari 2024.
Ia berseloroh, tiga anak yang ia miliki, semua berhasil lulus sekolah hanya dengan mengandalkan produk anyamannya.
Perbuah, ia jual dengan harga Rp 10-15 ribu rupiah.
Baca Juga: Dapat Upah Rp 100 Ribu Per Bulan, Guru Honorer di Kabupaten Pandeglang Ini Pilih Jadi Caleg
Saban hari, pagi bertemu petang tak pernah ia keluhkan.
Dibantu oleh sang suami, yang bertugas mengumpulkan gelondongan bambu dari kebun yang tak begitu jauh dari kampungnya.
"Semua warga di sini ya sama kegiatannya. Ada yang memang sendiri gitu, cuma keluarga. Tapi ada juga yang udah kelompok pengrajin," ujarnya.
Ia bersyukur meski di tengah terpaan teknologi, produk jadul dan tradisional miliknya tak pernah kehabisan pembeli.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com
Artikel Terkait
GEGER! Mahasiswa di Sumsel Tembak Mati Ibu Kandung
LAGI! Puluhan Siswa SMA Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur
Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok Gegara Viral Walid Bidaah
Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution