Meski penurunannya tak banyak, perilaku petani menggunakan pupuk organik atau pupuk alami.
Hal itu diungkapkan Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar, drh. Dewi Masitoh.
Dia mengakui pada 2024 ini penerima manfaat pupuk subsidi program pemerintah menurun. "Iya tahun ini (2024,red) ada penurunan penerimanya. Hanya saja tidak banyak, tetapi ini positif menjadi bukti petani tak menggantungkan pupuk kimia," katanya, Minggu (21/1).
Dia mengatakan berdasarkan data di 2024 ini jumlah penerima pupuk subsidi jenis Urea dan NPK sebanyak 2.265 petani.
Jumlah itu berkurang dibanding tahun 2023 sebanyak 2.270 petani.
Artinya ada lima petani yang tak lagi mendapatkan atau tercatat penerima jatah pupuk subsidi.
Nah, dipastikan perilaku petani yang tak lagi menggantungkan pupuk anorganik menjadi salah satu penyebabmya.
"Kami terus sosialisasi penggunaan pupuk non kimia. Ini juga lebih ramah lingkungan," katanya.
Perempuan berhijab ini menambahkan pada tahun ini jumlah kuota pupuk subsidi untuk Kota Blitar sebanyak 370 ribu kilogram untuk jenis Urea dan NPK sebanyak 234 ribu kilogram.
Berdasarkan data, jumlah petani di Kota Blitar sebanyak 4.299 tersebar di tiga kecamatan.
Sementara tahun sebelumnya jumlah petani sebanyak 5.975 orang.
Reporter Abdul Aziz Wahyudi
Editor Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
GEGER! Mahasiswa di Sumsel Tembak Mati Ibu Kandung
LAGI! Puluhan Siswa SMA Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis di Cianjur
Terbongkarnya Dugaan Pelecehan Santri di Lombok Gegara Viral Walid Bidaah
Kadis Perindag Sumut Dinonaktifkan Usai Cemarkan Nama Baik Bobby Nasution