Gorontalopost.id, GORONTALO – Sikapi kasus malaria di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Gorontalo saat ini semakin mengkhawatirkan. Hingga Desember 2023 kasus Malaria di Provinsi Gorontalo mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menggelar Rapat Penanggulangan Malaria di Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo, berlangsung Aula Rumah Jabatan Gubernur Provinsi Gorontalo, belum lama ini.
Baca Juga: Berkat CCTV Tiga Pelaku Pencurian Rokok dan Kotak Amal Diringkus Polisi
Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Provinsi Gorontalo Syukri J. Botutihe, yang dihadiri oleh Sekertaris Daerah dan OPD dari Kabupaten/Kota serta beberapa pimpinan OPD Provinsi Gorontalo.
Dalam arahannya Syukri J. Botutihe mengatakan bahwa masalah malaria bukan hanya menjadi tanggungjawab dari salah satu sektor, masalah tersebut saat ini sudah menjadi permasalahan dari semua sektor yang harus sama-sama ditanggulangi.
“Jadi masalah malaria ini bukan hanya urusan sektor kesehatan saja, tapi semua sektor atau semua bidang itu punya tanggung jawab,” kata Syukri.
Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Pujian ke Timnas, Kalahkan Vietnam di Piala Asia 2023
Menurut Syukri, masalah malaria saat ini bukan hanya sekedar menyembuhkan orang yang sakit, tetapi pengaruh dan dampak lingkungan yang rusak sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti ini.
Sehingganya, peran lintas sektor dari kepala desa, camat hingga OPD Kabupaten dan Kota memiliki tanggungjawab yang sama terhadap penanggulangan malaria.
Lebih lanjut Syukri mengatakan, rapat ini bertujuan sebagai koordinasi antar pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dan juga antar OPD yang ada dalam penanggulangan dan mewaspadai malaria.
Baca Juga: Bocah 8 Tahun di Boltim Sulut Tewas Dimutilasi, Kepala Putus Saat Ditemukan
“Pada kesempatan ini untuk dilakukan konsolidasi rapat menyangkut malaria, tadi sudah disampaikan Pak Kadis Kesehatan, jadi ini data kita di Gorontalo tentang malaria yang sudah dapat sertifikat tapi malah lebih meningkat (kasus, red) nah berarti kita harus waspada,” ujarnya.
Secara teknis untuk penanggulangan malaria tentu sudah sangat dipahami oleh Dinas Kesehatan karena berkaca dari penanggulangan kasus Covid-19 yang sukses dilalui bersama.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gorontalopost.jawapos.com
Artikel Terkait
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!
HEBOH Patung Penyu di Sukabumi Rp 15 M Tapi Ternyata Kardus, Ini Faktanya!