Nasib Pengrajin Anyaman di Majalengka di Tengah Perkembangan Jaman

- Kamis, 25 Januari 2024 | 09:00 WIB
Nasib Pengrajin Anyaman di Majalengka di Tengah Perkembangan Jaman

NARASIBARU.COM- Pj Bupati Majalengka, Jawa Barat kunjungi pengrajin anyaman.

Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi kunjungi pengrajin anyaman di beberapa wilayah di Kecanatan Leuwimunding dan Palasah.

Dedi Supandi mendorong produk anyaman yang diunggulkan di Majalengka terus bangkit di tengah perkembangan jaman.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja Terbaru Tahun 2024 Untuk Lulusan SMK di Jawa Barat, Gaji 3-3.5 Juta, Begini Kualifikasinya

Saat bertemu dengan pengrajin anyaman di Tangerang, Leuwimunding, Majalengka Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi akan membantu para pengrajin anyaman 

Menurut Dedi Supandi para pengrajin tersebut akan dibina oleh Disperdangin, baik permodalan , pembinaan serta pemasaran melalui kegiatan dan event lokal dan nasional.

" Nantinya hasil pengrajin tersebut kita bantu dalam pemasaranya , baik itu sebagai cindramata bagi berkunjung ke Majalengka atau kita ikut sertakan dalam pameran - pameran yang ada di tingkat lokal maupun nasional," jelas Pj Bupati.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini 25 Januari 2024, Aquarius dan Virgo Harus Tahu Hal Ini

Selama ini masyarakat Desa Nanggerang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, mayoritas adalah perajin anyaman bambu.

Sejumlah warga khususnya kaum perempuan menjadikan produk anyaman sebagai sumber pekerjaan dan penghasilan sehari - hari.

“Anyaman bambu seperti boboko (bakul, red), hihid (kipas dari bambu, red), dan lainnya sebagai salah satu tradisi turun temurun sejak zaman dahulu. Saya merupakan generasi keempat yang menjadikan anyaman bambu sebagai penghasilan pendapatan sehari-hari,” kata salah seorang perajin anyaman bambu, Aminah (50).

Baca Juga: Tampil Memukau, Sahril Buton 'Curi' Hari Juri, Ia Lolos Pasca Nyanyikan Lagi Milik Masyur S di Dangdut Academy 6 Tadi Malam

Belakangan ini, lanjut Aminah, para perajin anyaman bambu mengeluhkan dengan minimnya pangsa pasar atau pesanan dari berbagai daerah tidak seperti di tahun 90-an hingga 2000 silam.

Banyaknya produk anyaman baru dari berbagai bahan plastik dan lainnya disinyalir menjadi minimnya penjualan produk andalan warga setempat.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: abchannel.id

Komentar