Sarang tawon berukuran jumbo itu dievakuasi karena keberadaan dinilai membahayakan keselamatan warga.
Sebab tawon vespa memiliki sengatan yang mematikan.
“Kita evakuasi sarang tawon vespa itu pada Kamis (25/1) malam, pukul 20.00 WIB,” kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Habib Solehudin, Jumat (26/1).
“Kita evakuasi sarang tawon vespa itu pada Kamis (25/1) malam, pukul 20.00 WIB,” kata Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Trenggalek, Habib Solehudin, Jumat (26/1).
Baca Juga: 177 Rumah di Tulungagung Rusak Diterjang Puting Beliung, Satu Rumah Rata Dengan Tanah
Evakuasi itu dilakukan di rumah Adi Rahman warga RT 23/RW 08 Desa Salamrejo Kecamatan Karangan.
Evakuasi itu dilakukan di rumah Adi Rahman warga RT 23/RW 08 Desa Salamrejo Kecamatan Karangan.
Sarang tawon berukuran jumbo dengan diameter 60 centimeter itu dievakuasi dari atap rumahnya.
Evakuasi dilakukan setelah rumah itu steril untuk meminimalisir risiko serangan.
“Termasuk kenapa evakuasi dilakukan pada malam hari,” imbuhnya.
Evakuasi itu dilakukan lantaran pemilik rumah merasa was-was dengan keberadaan sarang tawon vespa itu.
“Termasuk kenapa evakuasi dilakukan pada malam hari,” imbuhnya.
Evakuasi itu dilakukan lantaran pemilik rumah merasa was-was dengan keberadaan sarang tawon vespa itu.
Apalagi kata pemilik rumah saban waktu ukuran sarang tawon itu bertambah besar dengan jumlah koloni yang semakin banyak.
Tak mau ambil risiko, pemilik rumah memutuskan meminta bantuan petugas pemadam kebakaran.
“Evakuasi itu membutuhkan waktu sekitar 30 menit,” ujarnya.
Untuk diketahui, evakuasi sarang tawon hingga ular menempati urutan deretan atas.
“Evakuasi itu membutuhkan waktu sekitar 30 menit,” ujarnya.
Untuk diketahui, evakuasi sarang tawon hingga ular menempati urutan deretan atas.
Merujuk data animal rescue petugas pemadam kebakaran tahun lalu, evakuasi sarang tawon menempati urutan kedua setelah evakuasi ular yang menempati urutan pertama.
Masyarakat dihimbau untuk waspada dan tidak melakukan evakuasi mandiri untuk meminimalisir risiko.
Baca Juga: 600 Lembaga SD di Blitar Kekurangan Guru, Terpaksa Merangkap, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan
“Kami himbau untuk meminta bantuan petugas yang memiliki kompetensi dan sarana yang memadai,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu
“Kami himbau untuk meminta bantuan petugas yang memiliki kompetensi dan sarana yang memadai,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!