Petani Terdampak Banjir Tersebar di Tiga Kecamatan, DInas Pertanian Jombang Carikan Solusi

- Senin, 29 Januari 2024 | 05:30 WIB
Petani Terdampak Banjir Tersebar di Tiga Kecamatan, DInas Pertanian Jombang Carikan Solusi

Radarjombang.id - Banjir yang menggenangi ratusan hekatre areal sawah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jombang sudah berangsur surut.

Petani merugi besar lantaran tanaman padi yang baru awal tanam banyak yang mati. Dinas Pertanian (Disperta) Jombang mulai bergerak melakukan pendataan areal tanaman yang rusak. Akibatnya petani merugi.

Kepala Disperta Jombang M Rony mengatakan, usai melakukan survei ke lokasi, lahan pertanian yang terdampak banjir menyebar di tiga kecamatan.

Masing-masing Kecamatan Kesamben, Kecamatan Peterongan, dan Kecamatan Tembelang. ”Jadi teman-teman sedang mendata tanaman yang gagal panen. Artinya sudah ditanam terus mati, itu sedang kita data,” kata Rony dikonfirmasi, Minggu (28/1).

Baca Juga: Padi Mati Usai Seminggu Terendam Banjir, Petani di Kesamben Jombang Terpaksa Tanam Ulang

Rony menerangkan, rata-rata tanaman padi yang terendam masih berumur 10-20 hari tanam. Ia pun tak menampik potensi kerusakan tanaman akibat tergenang banjir sangat tinggi.

Karenanya pihaknya segera melakukan pendataan. ”Mayoritas di sana padi yang baru selesai ditanam. Kami upayakan petani nanti mendapat benih bantuan pada musim berikutnya,” ujar dia.

Menurut dia, bantuan tak bisa langsung diserahkan ke petani terdampak. Selain persoalan waktu, juga musim tanam.

”Diberikan sekarang tidak mungkin, butuh waktu lama mulai membuat tempat persemaian dahulu sehingga musim tanam telat. Umur tanaman tidak sama dengan yang lain ini berisiko terserang hama tikus,” tutur Rony.

Diakui, musim hujan seperti sekarang ini beberapa wilayah rentan terdampak banjir. Namun, di tiga kecamatan itu selama ini terus menjadi langganan banjir tiap tahunnya.

Penyebabnya karena luapan air dari Afvoer Watudakon, dan beberapa anak saluran lainnya seperti Afvoer Kedungbajul juga meluap.

Baca Juga: Sudah Sepekan, Puluhan Hektare Sawah di Kesamben, Jombang Terendam Air, Petani Terancam Tanam Ulang

”Ini masih kita bahas bersama, dengan petani dan Hippa (Himpunan petani pemakai air), serta dinas PUPR, supaya ada solusi, karena Afvoer Watudakon ini ikut BBWS Brantas,” kata Rony.

Seperti diberitakan sebelumnya, luapan air dari Afvoer Watudakon dan Afvoer Kedungbajul merendam sedikitnya 180 hektare areal persawahan di Kecamatan Kesamben dan Kecamatan Peterongan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarjombang.jawapos.com

Komentar