HALUANRIAU.CO, KAMPAR - Ratusan massa dari persukuan Melayu melakukan aksi unjuk rasa di PT Peputra Masterindo Desa SP1 Laboy Jaya, Kecamatan Bangkinang, Senin (29/1). Aksi ini dipicu karena diduga pihak perusahaan tidak membayar bagi hasil panen tandan buah segar (TBS) milik petani selama tiga bulan.
Diketahui lahan yang dikelola oleh PT Peputra Masterindo seluas lebih kurang 700 hektar. Dalam aksinya, massa menuntut PT Peputra Masterindo untuk segera membayar bagi hasil panen TBS yang telah jatuh tempo.
Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, massa mengancam akan mengosongkan kantor perusahaan dari kebun milik petani.
"Bayar bagi hasil panen TBS kami atau tinggal kebun kami," kata Datuk Panglimo Jelo, Oren Gompo, pemimpin aksi.
Menurut Oren Gompo, petani telah banyak dirugikan akibat tidak dibayarnya bagi hasil panen TBS selama tiga bulan. Kebun tidak dirawat dengan baik, banyak brondolan yang tidak dikutip berjejeran di jalan.
"Penghasilan pernah mencapai Rp500 ribu perkavling sekali panen. Sekarang setelah petani turun mengerjakan sudah naik Rp1 juta lebih," kata Oren Gompo.
Oleh karena itu, jika PT Peputra Masterindo tidak mau lagi bekerja sama dengan petani, maka petani akan mengolah sendiri kebun tersebut. Petani memiliki koperasi sendiri yang bisa mengelola kebun dengan lebih baik.
"Kami kasih tenggang waktu selama tiga hari sampai Rabu (31/1/2024). Kalau tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan olah sendiri kebun kami," tegas Oren Gompo.
Baca Juga: Sembari Patroli, Personel Ditlantas Polda Riau Bagikan Brosur Anti Hoaks Wujudkan Pemilu Damai 2024
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: riau.harianhaluan.com
Artikel Terkait
Waduh! Faktanya Pagar Laut di Kohod Masih Berdiri Tegak, Nelayan Kecewa Merasa Dibohongi
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?