LIHATJAMBI - Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi mengatakan angkutan batubara yang ingin melintasi jalan nasional Provinsi Jambi harus dilakukan pemetaan terlebih dahulu.
Hal ini disampaikan Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) terkait KS Bara dan Para Sopir perusahaan tambang batu bara yang melakukan aksi demo beberapa hari lalu di kantor Gubernur Jambi.
FGD ini digelar oleh Badan Kesbangpol dan FORKOM mengangkat tema " Batu bara, Anugerah atau Bencana, Menakar Kerugian mencari Solusi” pada Senin, 29 Januari 2024.
Tampak hadir Kadis Perhubungan Provinsi Jambi Jhon Eka Powa, Ketua Forkom Adean Teguh, Ketua KS Bara, dan perwakilan para sopir, Dinas SDM, dan dinas Perhubungan, serta Pengusaha batu bara.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi menyampaikan pemetaan tersebut dilakukan agar menghindari terjadinya kemacetan terutama untuk jalur angkutan batubara yang menuju ke sungai terdekat dari lokasi bongkar muat.
“Jika masih melintasi jalan nasional perlu adanya pemetaan dengan melihat volume dan kapasitas jalan yang kira-kira tidak menimbulkan kemacetan panjang atau antrian panjang,”ujarnya.
Pemetaan tersebut untuk mengukur berapa volume dan berapa banyak dalam kurun waktu jam operasional yang dapat dilalui angkutan truk batubara.
“Kemarin sudah disampaikan 900 truk dalam operasional dari jam 7 malam sampai jam 4 pagi. Itu nanti dihitung setiap hari berapa volumenya kemudian misalnya sudah pas 900 truk itu satu titik berapa perusahaan itu nanti dibagi Dinas perhubungan dan ESDM Provinsi," ungkapnya.
Baca Juga: Satresnarkoba Polresta Jambi Tangkap Dua Pengedar Bawa 39 Kilogram Ganja, Terancam Hukuman Mati
Ia menjelaskan untuk jangka pendek mengenai Kebijakan Gubernur Jambi silahkan saja bangun beberapa pelabuhan yang dekat dengan lokasi tambang, seperti yang diwilayah Batanghari atau Sarolangun.
Sehingga angkutan batubara ini tidak perlu mengantar lagi hingga ke Pelabuhan Talang duku
“Kedepannya kita juga harus memikirkan kondisi sungai itu tidak selalu bisa dilintasi pada saat Pada musim kemarau tentunya transportasi atau batubara ini tidak bisa mengandalkan Sungai namun melewati ruas jalan darat, Oleh karena itu saat ini jalan khusus harus menjadi prioritas yang disegerakan," jelasnya.
Baca Juga: Tali Tigo Sepilin, Tungku Tigo Sejerangan: Trias Politica Ala Masyarakat Melayu Jambi
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: lihatjambi.com
Artikel Terkait
LAGI! Anak SMA Yatim Piatu Meninggal Dianiaya Polisi, Dituduh Narkoba, Keluarga: Merokok Saja Tidak Pernah
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!