Pemotongan itu dilakukan karena keberadaan rimbunan pohon bambu itu berpotensi ambruk hingga menimpa pengguna jalan saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang.
“Untuk itu kita lakukan pemotongan sebagai upaya mitigasi,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Rabu (31/1).
Keberadaan barongan ori di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo itu dinilai membahayakan pengguna jalan saat terjadi hujan deras.
“Untuk itu kita lakukan pemotongan sebagai upaya mitigasi,” kata Kepala BPBD Trenggalek, Triadi Admono, Rabu (31/1).
Keberadaan barongan ori di pinggir jalan nasional yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo itu dinilai membahayakan pengguna jalan saat terjadi hujan deras.
Sebab kondisi pohon yang sudah rapuh di beberapa sisi ditambah lokasi kerimbunan pohon bambu itu ada di tebing atas jalan sehingga juga berpotensi longsor.
“Dengan pemotongan ini dapat meminimalisir dampak bencana angin kencang,” imbuhnya.
Antisipasi itu dilakukan mengingat Bumi Menak Sopal menjadi salah satu daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
“Dengan pemotongan ini dapat meminimalisir dampak bencana angin kencang,” imbuhnya.
Antisipasi itu dilakukan mengingat Bumi Menak Sopal menjadi salah satu daerah yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
Triadi menyebut, perkiraan itu merujuk ramalan BMKG Stasion Meteorologi Kelas I Juanda. Sesuai pres rilis yang dia terima, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan soal potensi cuaca ekstrem pada 30 Januari hingga 5 Februari.
Baca Juga: KPU Lamongan Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara Menjelang Pemilu 2024
“Untuk itu kita terus lakukan langkah mitigasi. Seperti halnya pemotongan tujuh pohon yang sudah rapuh di Jalan Raya Panggul – Dongko beberapa waktu lalu,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu
“Untuk itu kita terus lakukan langkah mitigasi. Seperti halnya pemotongan tujuh pohon yang sudah rapuh di Jalan Raya Panggul – Dongko beberapa waktu lalu,” pungkasnya.
Reporter : Angga Prasetya
Editor : Achmad Saichu
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com
Artikel Terkait
MIRIS! Salah Tangkap di Grobogan: Kusyanto Tak Bisa Lagi Cari Nafkah, Polisi Hanya Minta Maaf
Terungkap! Vila-Vila Milik Jenderal di Puncak Bikin Parah Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Siapa Pemiliknya?
Blusukan Gibran ke Lokasi Banjir di Bekasi Tuai Kritik, Dinilai Tak Bawa Solusi: Pencitraan Wapres Gak Guna!
HEBOH Patung Penyu di Sukabumi Rp 15 M Tapi Ternyata Kardus, Ini Faktanya!