BISNIS PEKANBARU - Perusahaan minyak dan gas milik negara Pertamina berencana melakukan investasi senilai USD 900 juta di Aljazair selama beberapa dekade mendatang, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menteri baru saja menyelesaikan pertemuan bilateral dengan mitranya dari Aljazair Ahmed Attaf di Algiers.
Investasi besar Indonesia di sektor energi Aljazair menjadi tema utama dalam pembicaraan tersebut, karena Pertamina telah lama berinvestasi di negara Afrika Utara tersebut.
Baca Juga: Jokowi Perpanjang Masa Jabatan Komisioner KPK Satu Tahun Lagi
“Kami menyambut baik kembali rencana investasi Pertamina sebesar $900 juta hingga tahun 2048 di sektor energi Aljazair,” kata Retno dalam keterangan pers, Rabu.
“Pertamina siap terus memperluas investasinya di Aljazair, termasuk di bidang baru seperti kilang dan dekarbonisasi,” kata Retno.
Indonesia tidak ingin hubungan ekonomi dengan Aljazair hanya terbatas pada sektor perminyakan saja.
Baca Juga: Wabah Demam Tikus Menyerang Pasukan Rusia yang Berjaga di Garis Depan Kupyansk
Retno menambahkan: “Kami berharap dapat memperluas kerja sama ekonomi di luar sektor perminyakan melalui berbagai proyek bersama di bidang ketenagalistrikan, pertambangan, energi terbarukan, dan Menteri Attaf juga menyebutkan pertanian, perikanan, dan sektor lainnya.”
Pertemuan bilateral tersebut juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai kerja sama energi dan pertambangan.
Menurut Retno, MoU tersebut diharapkan dapat memperkuat kerja sama antar pemerintah (G2G) dan business-to-business (B2B) di sektor-sektor tersebut.
Namun Retno tak merinci lebih lanjut mengenai tambahan investasi Pertamina di Aljazair.
Pertamina Internasional EP (PIEP) merupakan bagian dari subholding hulu raksasa minyak tersebut dan bertugas menangani wilayah kerja di luar negeri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Sri Mulyani dan Airlangga Mundur Setelah Lebaran, Ekonom Optimistis Pasar Merespons Positif!
Prabowo Ungkap Banyak Menteri di Kabinetnya Belum Terima Gaji: Tapi Mereka Tidak Mengeluh, Saya Terharu!
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu