SAWITKU-Pemerintah mendorong peningkatan produksi pertanian dan perkebunan demi mewujudkan swasembada pangan nasional.
Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID FOOD yang juga Ketua Project Management Office (PMO) Makmur Frans Marganda Tambunan mengatakan, program Makmur punya sejumlah program seperti pendampingan budidaya, pemanfaatan teknologi, off take hasil panen, pendanaan, serta asuransi.
“Program Makmur bertujuan mendorong produktivitas komoditas pangan melalui pengintegrasian proses bisnis dari hulu hingga hilir,” kata Frans Selasa 27 Desember 2023.
Baca Juga: PLN EPI Siap Olah Limbah Sawit Hingga Residu Pertanian Jadi Co Firing Biomassa
Menurut Frans, sejak dijalankan pada tahun 2021 program Makmur telah merealisasikan luas tanam sebanyak 692 ribu ha, realisasi panen 284 ribu ha, dan partisipasi 322 ribu mitra petani.
Jumlah tersebut untuk lima komoditas yang dikembangkan, yaitu padi, tebu, jagung, kelapa sawit, dan kopi.
Menurut Frans, capaian tersebut melampaui target luas tanam yang ditetapkan yaitu 557 ribu ha.
Baca Juga: Singkatan Kocak SGIE, Bahasa Langit Gibran Didebat Cawapres
“Kedepan program ini akan terus ditingkatkan dengan dukungan Kementerian BUMN dan kolaborasi BUMN pangan, perbankan, asuransi, dan logistik," ujar Frans.
Ia mengatakan, sawit menjadi komoditas terbesar yang dibudidayakan dalam program Makmur.
Tercatat luas areal tanam sawit mencapai 224 ribu ha atau 42% di atas target 130 ribu ha.
Baca Juga: Jokowi Persilakan Masyarakat “Sekolahkan” Sertifikat Gratis Program PTSL
Budidaya sawit yang dikembangkan PTPN dan PT Pupuk Indonesia ini telah dijalankan di 15 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Barat serta melibatkan 55 ribu petani.
Padi menjadi komoditas kedua terbesar yang dikembangkan dengan luas areal tanam mencapai 202 ribu ha atau 41% di atas target 117 ribu ha.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!