BISNIS PEKANBARU - Tim kampanye calon presiden Prabowo Subianto dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka berencana untuk mempertimbangkan pengenaan pajak pada usaha kecil dan menengah (UKM) untuk meningkatkan pendapatan negara.
Pengusaha Erwin Aksa yang menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran mengatakan pasangan ini akan menerapkan sejumlah pajak dan cukai baru untuk meningkatkan pendapatan negara.
UKM, kata dia, akan menjadi bagian dari ekstensifikasi pajak tersebut.
Baca Juga: Usai Gempa, Gelombang Tsunami Pertama Menghantam Jepang
“Basis pajak masih perlu diperluas. Banyak pelaku usaha yang masih belum membayar pajak. Bagaimana kalau kita mendorong UKM informal untuk melaporkan pajaknya?” kata Erwin.
Erwin optimistis kebijakan para kandidat mampu meningkatkan rasio pajak nasional hingga 18 persen pada tahun 2029.
Dengan rasio pajak yang lebih tinggi, lanjutnya, akan memungkinkan Prabowo dan Gibran mendanai program andalan mereka, seperti program makan siang dan susu gratis untuk anak-anak di Indonesia, yang diperkirakan membutuhkan sekitar Rp 400 triliun (US$25,7 miliar).
Baca Juga: Kecelakaan Bus Bhineka Renggut Enam Jiwa di Tol Jakarta-Cikampek
"Kami akan berinvestasi di bidang nutrisi sehingga dalam 10 tahun ke depan, sehingga anak-anak dapat bekerja di perusahaan bergaji tinggi. Ini yang ingin kami capai dari program makan siang dan susu gratis. Ini adalah investasi jangka panjang. yang bisa kita nikmati 10 hingga 20 tahun ke depan,” kata Erwin.
Selain pajak, Erwin mengatakan pasangan ini akan memperluas penerimaan cukai jika terpilih, termasuk dengan mengenakan pajak pada minuman manis.
Ia mengatakan minuman manis telah menyebabkan banyak orang Indonesia terkena diabetes.
Strategi lain yang dilakukan pasangan ini adalah menaikkan pajak kendaraan bermotor yang menimbulkan polusi dan memberikan insentif bagi pemilik kendaraan listrik (EV).
"Kami tentu ingin mendorong penjualan mobil listrik untuk meningkatkan lapangan kerja di industri otomotif. Bagaimana penjualan kendaraan listrik bisa meningkat jika kita tidak mencegah kendaraan yang mengeluarkan emisi karbon?” kata Erwin.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Banyak Menteri di Kabinetnya Belum Terima Gaji: Tapi Mereka Tidak Mengeluh, Saya Terharu!
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!