Kas Blibli Tergerus Rp1,6 Triliun, Begini Penjelasan PT Global Digital Niaga

- Sabtu, 06 Januari 2024 | 11:30 WIB
Kas Blibli Tergerus Rp1,6 Triliun, Begini Penjelasan PT Global Digital Niaga

SAWITKU- PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli memberikan penjelasan tentang penurunan arus kas yang cukup signifikan per 30 September 2023 dibandingkan per 31 Desember 2022 sebesar Rp1,6 triliun.

Menurut Direktur BELI, Eric Winata, mengatakan perubahan posisi kas dan setara kas tersebut terutama disebabkan penggunaan kas dan setara kas untuk kebutuhan operasional dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha BELI dalam periode tersebut.

"Dari waktu ke waktu, BELI senantiasa melihat berbagai peluang untuk menjaga kecukupan maupun meningkatkan modal kerja," kata emiten Grup Djarum dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 5 Januari 2024.

 Baca Juga: SGIE Ungkap Penduduk Muslim Dunia Belanjakan Rp35 Ribu Triliun untuk Produk Halal

Adapun arus kas Blibli per 30 September 2023 mencapai Rp1,4 triliun, lebih rendah dari Rp3,1 triliun per 31 Desember 2022.

Dia melanjutkan, salah satu cara untuk meningkatkan modal kerja dan menjaga kecukupan modal tersebut adalah melalui fasilitas pembiayaan kredit modal kerja perbankan atau bentuk permodalan lainnya.

Posisi laporan keuangan per 30 September 2023 memperlihatkan ekuitas Blibli tergerus Rp2,5 triliun menjadi Rp7,9 triliun yang disebabkan tekanan rugi bersih.

 Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Anak Gubernur Papua Pegunungan dihukum 9 tahun

Dengan kondisi tersebut, Eric menjelaskan bahwa perusahaannya masih percaya bahwa target untuk membukukan keuntungan masih bisa tercapai.

“Hal ini tecermin dari peningkatan indikator tingkat profitabilitas perseroan, termasuk rugi periode berjalan perseroan dari Rp3,7 triliun pada sembilan bulan 2022 menjadi Rp2,6 triliun pada sembilan bulan 2023,” ujarnya.

Untuk menuju perusahaan yang mencatat profitabilitas, Eric mengatakan bahwa BELI akan melanjutkan strategi dan upaya rasionalisasi komposisi produk, terutama pada segmen ritel yang seluruh produknya dimiliki dan dikelola perusahaan.

 Baca Juga: Senggol Prabowo, Anies: Tanam Singkong di Kalimantan Gagal Pula

Kemudian, perusahaan niaga elektronik ini juga akan mempertahankan fokus pada berbagai kategori produk tertentu yang lebih menghasilkan keuntungan. Dengan begitu, perusahaan akan menghasilkan perolehan laba bruto yang lebih baik dan margin bruto yang lebih sehat.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id

Komentar