Karena Alasan Ini, Raksasa Pelayaran Maersk Akan Menghindari Rute Laut Merah di Masa Mendatang

- Sabtu, 06 Januari 2024 | 20:00 WIB
Karena Alasan Ini, Raksasa Pelayaran Maersk Akan Menghindari Rute Laut Merah di Masa Mendatang

BISNIS PEKANBARU - Raksasa pelayaran kontainer Maersk telah mengumumkan akan mengalihkan semua kapal di seluruh Afrika daripada menggunakan Laut Merah dan Terusan Suez untuk masa mendatang.

Maersk mengatakan pada hari Jumat bahwa keputusan tersebut disebabkan oleh situasi yang tidak menentu di Laut Merah ketika kelompok Houthi Yaman terus menyerang kapal-kapal yang melewati jalur air yang sibuk tersebut.

“Oleh karena itu kami memutuskan bahwa semua kapal Maersk yang transit di Laut Merah/Teluk Aden akan dialihkan ke selatan di sekitar Tanjung Harapan dalam waktu dekat,” kata perusahaan Denmark tersebut.

Baca Juga: CEO Indodax Desak Pertimbangan Ulang Pajak Aset Kripto

Perjalanan keliling Afrika dapat menambah waktu perjalanan sekitar 10 hari dan memerlukan lebih banyak bahan bakar dan waktu awak, sehingga meningkatkan biaya pengiriman.

“Situasinya terus berkembang dan tetap sangat fluktuatif, dan semua informasi intelijen yang ada menegaskan bahwa risiko keamanan terus berada pada tingkat yang meningkat secara signifikan,” tambah Maersk.

Kelompok Houthi mengatakan mereka menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel di jalur pelayaran Laut Merah sebagai solidaritas terhadap warga Palestina yang menghadapi pemboman tanpa henti dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Juga: BTN Pangkas Non Performing Loan Sebesar Rp 900 Miliar, Incar Pertumbuhan Laba Hingga 10 Persen

Pada hari Selasa, Maersk mengatakan akan menghentikan semua kapal yang akan melintasi Laut Merah menyusul serangan terhadap salah satu kapalnya, Maersk Hangzhou yang berbendera Singapura, oleh Houthi, dan sejak itu mulai mengarahkan kapal-kapal tersebut.

Perusahaan juga mengalihkan empat dari lima kapal kontainer menuju selatan yang sudah melewati Terusan Suez kembali ke utara untuk perjalanan panjang mengelilingi Afrika pada hari Kamis.

“Meskipun kami terus berharap adanya penyelesaian yang berkelanjutan dalam waktu dekat dan melakukan semua yang kami bisa untuk berkontribusi terhadap hal tersebut, kami mendorong pelanggan untuk bersiap menghadapi komplikasi di area ini yang akan terus berlanjut dan jika ada gangguan signifikan terhadap jaringan global,” kata Maersk.

Baca Juga: KAI dan Basarnas Selesaikan Evakuasi Pasca Tabrakan Kereta Api Bandung

Sejak November, setidaknya 25 kapal komersial yang beroperasi di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden telah diserang.

Bulan lalu, Amerika Serikat meluncurkan operasi multinasional untuk melindungi perdagangan di Laut Merah. Namun, karena serangan yang terus berlanjut, banyak perusahaan pelayaran masih mengalihkan kapal ke wilayah Afrika.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com

Komentar