BISNIS PEKANBARU - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada hari Senin, 8 Januari 2024 mengatakan bahwa investasi asing yang dicatat Indonesia telah meroket berkat diplomasi ekonomi di bawah kepresidenan Joko Widodo.
Indonesia telah melakukan diplomasi luar negeri yang mengutamakan kepentingan ekonomi sebagai upaya untuk mendapatkan lebih banyak investasi ke dalam negeri.
Saat bertemu dengan para pemimpin dunia secara bilateral, Jokowi lebih sering mengundang negara-negara lain untuk melakukan investasi.
Sektor yang ditawarkannya beragam, mulai dari energi hijau hingga pembangunan infrastruktur.
Seringkali, ia mempromosikan peluang investasi pada megaproyek pembangunan ibu kota baru di Indonesia dari awal.
Jokowi juga telah menginstruksikan pemerintahannya untuk memotong birokrasi bagi investor yang berminat.
Diplomasi ekonomi yang dilakukan Jokowi menghasilkan peningkatan investasi asing yang meroket dibandingkan ketika ia pertama kali menjabat satu dekade lalu.
“Pada tahun 2014, Indonesia menarik investasi asing sebesar USD 28,5 miliar. Dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, investasi asing mencapai sekitar USD 37,8 miliar, naik lebih dari 32 persen,” kata Retno saat memberikan keterangan pers tahunannya di Bandung, Senin.
Retno kemudian mengatakan, diplomasi ekonomi telah menghasilkan sejumlah investasi strategis.
Sebagai contoh, perusahaan energi bersih Uni Emirat Arab, Masdar – yang bermitra dengan perusahaan listrik milik negara PLN – berinvestasi di pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar di Asia Tenggara di Cirata.
Mitra Indonesia di Asia Timur telah berinvestasi dalam sistem transportasi negara ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Banyak Menteri di Kabinetnya Belum Terima Gaji: Tapi Mereka Tidak Mengeluh, Saya Terharu!
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!