BISNIS PEKANBARU - Platform streaming Twitch milik Amazon akan memangkas 35% karyawannya, atau sekitar 500 orang. Dilansir Bloomberg pengurangan tersebut akan berlangsung pada awal minggu ini.
Hal ini merupakan pukulan terbaru bagi perusahaan tersebut setelah tahun lalu juga memangkas ratusan pekerjaan di tengah pergantian kepemimpinan, kenaikan biaya operasional, dan ketidakpuasan masyarakat.
Tak lama setelah salah satu pendiri Twitch dan CEO lama Emmett Shear menyerahkan jabatannya kepada CEO Dan Clancy, perusahaan tersebut memecat 400 karyawan.
Baca Juga: Facebook dan Instagram akan batas Konten Bagi Remaja, Mulai dari Konten Tembakau Sampai Tentang Senjata
Amazon memangkas 180 pekerjaan lagi pada akhir tahun lalu ketika menutup saluran Crown, program Twitch yang dikelola Amazon, dan menutup grup Game Growth, yang seharusnya membantu pembuat game memasarkan diri mereka sendiri.
Twitch juga baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menutup layanan di Korea Selatan – salah satu pasar esports terbesar di dunia – karena biaya jaringan yang “sangat mahal”.
Dalam postingan blog yang mengumumkan penutupan tersebut, Clancy menulis bahwa perusahaannya telah mengalami kerugian yang signifikan di Korea, dan tidak ada jalan ke depan untuk beroperasi secara berkelanjutan.
Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, Rombongan Non Muslim Asal India Masuk ke Kota Suci Madinah dan Kunjungi Mesjid Nabawi
Terlepas dari popularitasnya – jumlah pengguna platform ini telah meroket sejak penutupan pandemi beberapa tahun yang lalu – Twitch masih kesulitan untuk menghasilkan keuntungan.
Fokusnya dalam memprioritaskan pendapatan iklan, yang telah menjadi perdebatan di kalangan pemirsa dan streamer, belum membuahkan hasil.
Bloomberg melaporkan bahwa perusahaan tersebut masih merugi hampir satu dekade setelah Amazon mengakuisisinya. Beberapa eksekutif meninggalkan Twitch pada bulan Desember, termasuk chief revenue officer-nya.
Baca Juga: Perkuat Hubungan Dagang, Jokowi Ikuti Kunjungan ke ASEAN
Twitch menghadapi biaya operasional yang mahal untuk mendukung konten streaming langsung dalam skala besar.
Dalam postingan blog tahun 2022, Clancy menyatakan bahwa setiap streamer bervolume tinggi di Twitch membebani perusahaan sekitar $1.000 per bulan, mengutip tarif video interaktif Amazon Web Service.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!