BISNIS PEKANBARU - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup pekan pada 8 Januari hingga 12 Januari 2024 dengan koreksi 1,49% menjadi menetap di level 7.241,138 dari penutupan pekan sebelumnya di level 7.350,619.
Selama sepekan, kapitalisasi pasar BEI mengalami penurunan sebesar 3,63%, turun dari Rp 11,780.02 triliun ($757.2 miliar) menjadi Rp 11,352.54 triliun.
Pada Jumat, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 1,12 triliun sehingga secara year to date net buy sebesar Rp 6,07 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Berencana Mengenakan Asuransi Wajib Untuk Konser dan Pertandingan Olahraga
Rata-rata nilai transaksi saham harian meningkat sebesar 17,20% menjadi Rp 9,78 triliun dibandingkan minggu sebelumnya sebesar Rp 8,34 triliun.
Demikian pula rata-rata frekuensi harian transaksi saham meningkat 5,23% menjadi 1.214.622, naik dari 1.154.208 transaksi pada minggu sebelumnya.
Rata-rata volume transaksi saham harian juga tumbuh, naik 3,26% dalam sepekan menjadi 16,81 miliar lembar saham dari 16,28 miliar lembar saham.
Sepanjang pekan ini, enam emiten baru tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI): Citra Nusantara Gemilang (CGAS), Adhi Kartiko Pratama (NICE), Multi Spunindo Jaya (MSJA), Sinergi Multi Lestarindo (SMLE), Samcro Hyosung Adilestari ( ACRO), dan Manggung Polahraya (MANG).
Di pasar obligasi dan sukuk, terdapat tiga penerbitan dari dua emiten senilai Rp 3,56 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sebanyak 544 emisi dari 127 emiten dengan nilai beredar keseluruhan Rp 459,35 triliun dan Rp 32.362 juta.
Baca Juga: Pangeran Brunei Abdul Mateen Akhirnya Resmi Menikahi Tunangannya Dalam Upacara Super Rumit dan Mewah
Obligasi Negara (SBN) yang tercatat di BEI terdiri dari 186 seri senilai Rp 5.726,74 triliun dan $502,10 juta. Selain itu, terdapat 10 penerbitan Efek Beragun Aset (EBA) dengan total Rp 3,25 triliun. ***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!