SAWITKU-Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memproyeksikan tahun ini, penyaluran kredit perbankan di sektor manufaktur akan tumbuh drastis sesuai target 9-11 persen secara tahunan.
“Kredit perbankan di sektor industri pengolahan diproyeksikan meningkat cukup drastis, dengan target pertumbuhan antara 9-11 persen yoy,” kata Dian, di Jakarta, Sabtu 13 Januari 2024.
Dian mengatakan, beberapa subsektor industri manufaktur sebagai sumber pertumbuhan tahun 2024 yakni industri otomotif, industri turunan produk minyak sawit (CPO), serta hilirisasi produk pertambangan.
Baca Juga: Gubri Edy Apresiasi Perkebunan Sawit yang Hormati Hak Masyarakat
Adapun hingga November 2023, kredit perbankan di sektor manufaktur tumbuh sebesar 4,84 persen secara tahunan. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan kredit secara agregat sebesar 9,71 persen.
“Karena porsinya relatif besar dalam kredit perbankan sekitar 15,87 persen, pertumbuhan sektor ini juga memiliki pengaruh cukup besar terhadap total kredit perbankan,” ujarnya.
Hingga saat ini, Dian menilai masih ada tantangan yang mempengaruhi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan.
Baca Juga: Dapat Nilai Jeblok dari Ganjar dan Anies, Prabowo Ngaku Tetap Tegar
Dari sisi eksternal, ketidakpastian global masih mempengaruhi kondisi ekonomi domestik baik melalui jalur perdagangan, komoditas, serta keuangan atau moneter.
Sementara itu, dari sisi internal kecenderungan kenaikan suku bunga juga ikut membuat permintaan sedikit tertahan, sehingga sebagian perusahaan korporasi justru menggunakan dana internal (self-financing) untuk kebutuhan pendanaan.
Dengan adanya kedua aspek tersebut, kata Dian, perbankan tentunya perlu mencermati proyeksi kondisi ekonomi ke depan untuk dapat memetakan potensi risiko yang akan dihadapi sekaligus melakukan mitigasi risiko termasuk melalui analisis kredit yang lebih mendalam.
Baca Juga: Menkeu Rilis Aturan Baru Pajak UMKM
Berdasarkan Rencana Bisnis Bank 2024-2026, sektor-sektor yang diperkirakan akan mendorong pertumbuhan kredit ke depan antara lain sektor rumah tangga, sektor perdagangan, dan sektor industri pengolahan.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sawitku.id
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Banyak Menteri di Kabinetnya Belum Terima Gaji: Tapi Mereka Tidak Mengeluh, Saya Terharu!
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!