NARASIBARU.COM-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia saat ini tengah menggodok draf Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait energi baru dan energi terbarukan.
Meskipun upaya tersebut sedang berlangsung, Indonesia dihadapkan pada beberapa kendala, termasuk hambatan administratif, ketidakjelasan mekanisme bantuan pembiayaan, dan tantangan riil di sektor energi.
Baca Juga: BPS: Ekspor Indonesia Turun 11,33 Persen di Tahun 2023, Menyentuh Angka USD 258,82 Miliar
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah ketergantungan yang masih tinggi pada batu bara dan gas alam untuk memenuhi kebutuhan energi.
Meskipun terjadi peningkatan konsumsi biomassa industri dan pemanfaatan tenaga surya, Direktur Kebijakan Publik Celios Media, Wahyudi Askar, berpendapat bahwa Indonesia belum mencapai kemajuan signifikan dalam diversifikasi energi secara komprehensif dan berkelanjutan.
Baca Juga: BPS: Impor Indonesia Sepanjang 2023 Didominasi oleh Barang dari Tiongkok
Lebih lanjut, kesiapan transisi energi di Indonesia masih jauh dari kemerataan antarwilayah.
Wilayah Barat, seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jogjakarta, menunjukkan tingkat kesiapan yang tinggi, sementara wilayah Timur dan provinsi-provinsi di luar Jawa menghadapi tantangan ekonomi, kapasitas pemerintahan, dan kurangnya inisiatif energi bersih.
Baca Juga: Lebih dari 4.400 Jemaah Lunasi Biaya Haji 2024 dalam Empat Hari Pelunasan Pertama
Indeks Kesiapan Transisi Energi Indonesia menunjukkan bahwa 90 persen provinsi di Indonesia belum memiliki kesiapan yang memadai, dengan 70 persen di antaranya berstatus sedang dan 20 persen berstatus rendah.
Belum meratanya fasilitas pendukung dan ketrampilan terkait energi terbarukan menjadi hambatan, terutama ketrampilan operator dan instalasi energi seperti mikro-hidro dan tenaga surya.
Baca Juga: Lebih dari 4.400 Jemaah Lunasi Biaya Haji 2024 dalam Empat Hari Pelunasan Pertama
Pentingnya upaya pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung kesiapan transisi energi terlihat dari perlunya peningkatan jumlah sekolah ketrampilan, sekolah vokasi, dan perguruan tinggi yang dapat mempersiapkan keahlian masyarakat dalam menghadapi transisi energi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com
Artikel Terkait
Prabowo Ungkap Banyak Menteri di Kabinetnya Belum Terima Gaji: Tapi Mereka Tidak Mengeluh, Saya Terharu!
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!