BISNIS PEKANBARU - Calon wakil presiden dari nomor urut 1 Muhaimin Iskandar tak segan-segan mencermati kebijakan perekonomian pemerintah, khususnya yang menyasar program “food estate” yang sudah lama ada, dalam debat di Jakarta, Minggu.
Inisiatif food estate, yang dimulai pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono, bertujuan untuk mencapai kemandirian pasokan pangan dengan membuka lahan pertanian baru secara nasional.
Namun, Muhaimin berpendapat bahwa program tersebut terbukti gagal besar, menyebabkan kerusakan ekologis dan dampak minimal terhadap upaya ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Pemerintah Argentina Berhasil Menangkap dan Mendeportasi Keluarga Buronan Paling Dicari di Ekuador
“Dalam 10 tahun terakhir, program food estate telah meminggirkan petani dan masyarakat adat kita, memicu konflik agraria, dan menimbulkan bencana ekologi,” kata Muhaimin saat membuka acara di Jakarta Convention Center.
Pasangan Anies Baswedan tersebut lebih lanjut menuduh pemerintahan Joko Widodo mengabaikan petani dan mengabaikan kesejahteraan mereka.
“Petani adalah tulang punggung negara kita, tapi pemerintah mengabaikan mereka,” katanya.
Baca Juga: WADUH! Kebiasaan Duduk Terlalu Lama Bisa Bikin Mati Muda Meski Rajin Olahraga, Ini Alasannya...
Muhaimin menganjurkan perubahan kebijakan dengan merujuk pada krisis iklim dan bencana ekologi yang terjadi di berbagai tempat.
Sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan, ia mengatakan perubahan kebijakan diperlukan untuk mengatasi tantangan tersebut.
Muhaimin menggarisbawahi bahwa ada sekitar 3 juta petani yang masing-masing mengelola setengah hektar lahan pertanian atau kurang, sehingga berdampak pada 16 juta petani dan keluarganya.
Baca Juga: Tiongkok Menentang Sanksi Untuk Menjadikan Rusia Sebagai Pemasok Minyak Terbesar di Tahun 2023
Sebaliknya, ia menyebutkan ada oknum-oknum tertentu yang mendapat konsesi pemerintah untuk mengelola lahan seluas 500.000 hektar, tanpa menyebutkan nama.
Indonesia tahun lalu mengimpor 3 juta ton beras dan berencana membeli jumlah yang sama tahun ini untuk menjamin pasokan makanan pokok.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
GAWAT! 4 Lembaga Asing Kompak Ramalkan Ekonomi Gelap Untuk Indonesia
Masyarakat Jangan Buru-buru Nilai Defisit APBN, Sri Mulyani: Ojo Kesusu
Ultimatum Luhut: Semua Harus Setuju Pembentukan Family Office!
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!